TANGGAMUS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung mengingatkan warga agar kembali gencar melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk mencegah meningkatnya penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Tanggamus Bambang Sutejo mengatakan, saat ini kasus DBD di Kabupaten Tanggamus masih cukup tinggi.
“Untuk kasus DBD yang terlaporkan dari bulan Januari sampai dengan April 2024 ini berjumlah 82 kasus dengan kematian tidak ada,” kata Bambang Sutejo, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Jumat.
Menurutnya, untuk peningkatan kasus DBD setelah hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah tidak terlalu signifikan dengan jumlah kasus yang terlaporkan hanya berjumlah 10 kasus.
“Memang ada peningkatan tapi tidak terlalu signifikan dimana dari tanggal 12 April hingga 19 April 2024 berjumlah 10 kasus yang tersebar di wilayah Puskesmas Sumberejo 3 kasus, Pasar Simpang 3, Sanggi 2, Sukaraja 2, dan Gisting 1,” kata dia.
Ia menjelaskan, penanganan DBD tidak cukup dari pemerintah. Peran masyarakat sangat dibutuhkan sebagai upaya pencegahan. Salah satunya dalam hal menjaga kebersihan lingkungan.
Kemudian untuk mencegah semakin banyaknya warga yang tertular DBD, pihaknya selalu mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan melalui 3M, yaitu menutup, menguras, dan mengubur.
“Kami selalu meningkatkan kepada masyarakat untuk meningkatkan kegiatan PSN dengan 3M Plus seminggu sekali menguras, menutup, mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk penyebab penyakit DBD,” katanya.
Untuk mencegah dari gigitan nyamuk Aedes aegypti kata dia, masyarakat bisa melakukan pencegahan seperti mengoleskan cairan antinyamuk di beberapa bagian tubuh saat beraktivitas di dalam dan luar rumah maupun hendak tidur.
Ia menyebutkan, dalam mencegah dan mengantisipasi adanya lonjakan kasus DBD di Tanggamus, pihaknya akan melakukan penanganan untuk memberantas sarang nyamuk serta gencar melakukan sosialisasi tentang penerapan hidup bersih dan sehat.
“Penyebab utama keberadaan nyamuk penyebar penyakit DBD adalah hidup di lingkungan yang kurang bersih, sehingga penerapan pola hidup sehat sangat penting dilakukan khususnya di tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” ujar dia.
Dia mengatakan, apabila masyarakat ada yang mengalami panas, demam tanpa sebab yang jelas agar segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. (an)