BANDAR LAMPUNG – Pengawasan terhadap penggunaan APBD tampaknya perlu diseriusi oleh berbagai elemen masyarakat. Pasalnya, banyak organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Lampung yang terkesan menghambur-hamburkan uang rakyat semaunya, bahkan gila-gilaan.
Contohnya pada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). OPD pimpinan Descatama Paksi Moeda, ST, SE, MM, ini diketahui menggelontorkan anggaran hampir Rp 1 miliar hanya untuk pembangunan sarana olahraga badminton di SMKN 2 Terbanggi Besar, Lampung Tengah.
Pekerjaan yang didalam kontraknya dilaksanakan sejak 1 September hingga 29 Desember 2023 itu, riilnya memakai anggaran Rp 983.000.000. Pada 2023 lalu, Dispora juga melakukan kegiatan pembangunan sarana olahraga di SMKN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Anggaran yang digunakan berbeda jauh, yakni hanya Rp 490.913.617.
Begitulah yang tercatat dalam laporan Daftar Pengadaan Barang dan Jasa Tahun 2023 Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Lampung, yang dikeluarkan Januari 2024.
Dari 59 daftar kegiatan pengadaan barang dan jasa Dispora tahun anggaran 2023, juga terdapat penggunaan uang rakyat yang mendekati angka Rp 1 miliar. Yakni pengadaan peralatan olahraga bola kaki, dengan nominal Rp 956.911.400, tanpa kejelasan jenis dan penerimanya dari proyek yang mekanisme pengadaannya dilakukan secara pemilihan langsung tersebut. Itu pun masih ditambah anggaran sebesar Rp 199.760.000 dengan nama: kegiatan pengadaan peralatan olahraga sepakbola.
Pada belanja jasa event organizer dalam rangka Pringsewu Heritage Run tahun 2023, melalui mekanisme pengadaan pemilihan langsung, Dispora mengucurkan anggaran Rp 299.000.000. Lalu belanja fullboard Kejuaraan Lampung Open Karate Championship Piala Gubernur tahun 2023 dikeluarkan dana Rp 281.600.000.
Dan belanja fullboard Pekan Paralimpik Provinsi Lampung ke-1 tahun 2023, Dispora kembali menggelontorkan anggaran hingga Rp 384.000.000. Dari tiga kegiatan ini saja, telah mengalir uang rakyat dalam APBD Lampung tahun anggaran 2023 sebanyak Rp 964.600.000.
Sementara, anggaran sebesar Rp 492.180.644 tercatat digunakan untuk rehabilitasi Stadion Pahoman, dan Rp 493.800.830 lainnya untuk pembangunan Youth Center tahap III.
Pada kegiatan bertajuk pengadaan pakaian olahraga kontingen, pengadaan sepatu kontingen, dan pengadaan tas troly kontingen melalui mekanisme penunjukan langsung, menghabiskan anggaran Rp 362.226.000. Kegiatan yang tercatat pada pelaksanaan kontrak mulai 1 hingga 20 Agustus 2023 itu juga tidak dijelaskan terkait agenda olahraga apa sampai Dispora Lampung menggelontorkan anggaran ratusan juta.
Apa saja kegiatan Dispora Lampung tahun 2023 yang menghabiskan anggaran sedikitnya Rp 11.415.018.417 itu? Dimulai dari pembangunan sarana olahraga Pekon Lemong, Lampung Barat, dengan nilai Rp 149.780.000, dan serah terima pada 20 Juni 2023.
Pemeliharaan lapangan softball/basebal Itera Rp 199.780.000 dengan serah terima pada 11 Juli 2023. Rehab Gedung Idola Fitnes dikucuri anggaran Rp 99.780.000. Revitalisasi sarana olahraga sepakbola Pekon Datarajan Rp 74.877.500, dan pengadaan peralatan bola volly Rp 198.870.000.
Selanjutnya peningkatan sarana olahraga lapangan futsal Margo Mulyo senilai Rp 119.800.000, pembangunan lapangan futsal Sidoharjo Rp 99.855.000, pengadaan dan perlengkapan paramotor Rp 199.800.000, serta pembuatan lapangan volly Desa Pampangan dengan biaya Rp 149.800.000.
Dispora melakukan kegiatan rehab GOR ZA Pagar Alam, Kagungan Ratu, dengan anggaran Rp 199.612.000, pembangunan lapangan volly Margodadi Rp 119.623.000, pembangunan sarana pendukung lapangan olahraga Pekon Sumberejo Rp 149.800.000, peningkatan sarana gedung olahraga Karate Club Spesialis Rp 149.880.000, dan pengadaan peralatan olahraga dayung PUMIK Rp 100.000.000.
Lalu pengadaan peralatan bola basket Miraculous Victory sebesar Rp 99.844.000, pembangunan gedung olahraga Tiyuh Mekar Asri Rp 99.928.000, yang sebelumnya diberikan uang muka sebesar Rp 99.928.000 pada 12 Juni 2023.
Sedangkan untuk pembangunan lapangan futsal di Kampung Mekar Jaya, Dispora menurunkan dana Rp 99.750.000, pembangunan sarana pendukung lapangan sepakbola Karang Anyar Rp 99.800.000, dan rehab sarana Gedug Judo Rp 99.850.000.
SMAN I Liwa juga kebagian, berupa pembangunan lapangan basket dengan anggaran Rp 199.855.000, lalu rehab gedung angkat besi dan pencak silat Simano senilai Rp 99.853.000, peningkatan sarana panjat tebing UIN dikucuri dana Rp 99.800.000, pembuatan lapangan futsal di Pekon Sukoharjo IV sebesar Rp 199.754.000, dan pembangunan lapangan basket SMKN I Air Naningan Rp 199.825.000.
Pembangunan lapangan bola volly di Pekon Wates Selatan diberi anggaran Rp 99.800.000, pembuatan sumur bor Stadion Sumpah Pemuda, PKOR Way Halim, Bandar Lampung, menghabiskan dana Rp 99.850.000, kegiatan peningkatan sarana olahraga di SMAN 5 Bandar Lampung digelontori anggaran Rp 199.777.000, dan rehab sarana olahraga Kampung Tanjung Harapan sebesar Rp 99.860.000.
Kegiatan berupa peningkatan sarana lapangan sepakbola Desa Pekalongan menghabiskan dana Rp 99.880.000, pembangunan lapangan multifungsi di Kampung Rukti Indah senilai Rp 199.865.000, dan pemasangan paving block Dojo atau Gedung Beladiri PKOR Rp 99.815.000, dan pengadaan peralatan pencak silat PSHT sebesar Rp 199.200.000.
Pembangunan lapangan futsal Bujuk Agung digelontori dana Rp 199.890.000, sedangkan pembangunan sarana Gedung Harapan mencapai Rp 494.167.326, pembangunan lapangan futsal Kampung Bumi Setia didanai Rp 199.900.000, dan pembangunan sarana pendukung lapangan sepakbola di Kampung Agung Jaya menghabiskan anggaran Rp 199.850.000.
Pembangunan sarana pendukung fasilitas kolam renang Rp 149.500.000, rehabilitasi skate park A Rp 99.820.000, pemeliharaan gedung A, B, C, dan G PKOR Way Halim Rp 199.800.000, pun pembuatan ornamen Siger Gerbang PKOR sebesar Rp 149.736.000.
SMAN 12 Bandar Lampung mendapat kucuran anggaran Rp 149.710 untuk kegiatan peningkatan sarana lapangan olahraga, lalu keluar dana Rp 198.755.000 untuk pengadaan peralatan olahraga tenis meja, dan Rp 99.257.000 bagi pengadaan peralatan olahraga atletik.
Selain itu ada tiga kegiatan lain terkait dengan pemberdayaan dan pengembangan organisasi kepemudaan tingkat provinsi, dengan nilai anggaran yang dikeluarkan Rp 262.060.000. Kegiatan yang dihelat menjelang akhir Desember 2023 itu dipastikan kebenarannya karena melibatkan DPD KNPI Lampung dan OKP. (fjr)