PESAWARAN – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Pesawaran bekerja sama dengan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) dan Universitas Aisyiyah Pringsewu (UAP) menggelar Semarak Olahraga Tradisional Tingkat Sekolah Dasar di Lapangan Desa Kutoarjo, Kecamatan Gedong Tataan Selasa, (27/8/2024).
Kadispora Pesawaran Fisky Virdous mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kali pertama dengan melibatkan 34 sekolah dasar perwakilan kecamatan se-Kabupaten Pesawaran.
Empat permainan tradisional yang diperlombakan pada kegiatan ini yaitu Gobak Sodor, Egrang, Tarompah, dan juga Engklek. Fisky menyebut, pemenang dari perlombaan ini akan mendapat tanda apresiasi yang akan diserahkan pada peringatan Hari Olahraga Nasional 9 September 2024 mendatang.
Fisky menjelaskan, terselenggaranya semarak olahraga ini berawal dari keprihatinan terhadap memudarnya permainan-permainan tradisional di kalangan anak-anak.
“Tentu hal ini juga bukan tanpa alasan, karena kita lihat sekarang di era yang sudah serba digital ini, anak-anak lebih tertarik memainkan jari-jarinya dengan gadget ketimbang bermain di luar,” paparnya.
Padahal selain merawat budaya, kehadiran permainan tradisional menurutnya sangat penting untuk membentuk generasi yang sehat melalui latihan gerak yang diperagakan dalam setiap permainan.
“Permainan tradisional ini dapat melatih gerak dan kerja sama di antara anak-anak. Tapi kita lihat sekarang, bahkan aturan mengenai permainan tradisional saja mereka banyak yang tidak tahu. Artinya kita ingin agar permainan tradisional ini tetap dilestarikan,” jelasnya.
Kegiatan pelestarian budaya ini mendapat respon positif dari Pemerintah Daerah. Bupati Pesawaran melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra Sunyoto menyebut kegiatan ini bisa menjadi wahana untuk menjadikan olahraga sebagai suatu kebutuhan untuk menjaga kesehatan dengan aktivitas fisik.
Olahraga tradisional merupakan jenis permainan yang tidak hanya mempertimbangkan unsur olah fisik dan unsur permainan rakyat semata. Namun ada juga unsur seni budaya dan falsafah luhur warisan yang harus dipelihara dan lestarikan sebagai jati diri bangsa.
Sunyoto mengatakan, olahraga tradisional akan membawa masyarakat pada masa masa kecil yang penuh keceriaan.
Untuk itu, pemerintah menurutnya berharap agar kegiatan ini dapat menjadi pemicu semangat dalam membiasakan olahraga dan memupuk semangat pelestarian budaya bagi generasi muda.
“Kami akan selalu peduli akan kelestarian olahraga tradisional dengan selalu mendukung berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mensosialisasikan olahraga ke tengah masyarakat,” ujar Sunyoto. (*)