LAMPUNG TENGAH – Asosiasi petani Singkong Lampung Tengah (Lamteng) menyampaikan aspirasi kepada DPRD Lamteng di Komisi Dua, yang dihadiri oleh perwakilan asosiasi dari berbagai wilayah di Lamteng. Senin (9/1/23).
Rapat diikuti oleh ketua Komisi Dua dan anggota serta perwakilan asosiasi pengusaha petani Singkong Lamteng.
Kegiatan di buka oleh sekretaris komisi dua Prayoga yang menjelaskan bahwa dengan adanya sharing menyampaikan aspirasi dengan asosiasi petani Singkong mewakili petani singkong, menjelaskan bagaimana membantu upaya aspirasi petani singkong terkait harga dan bagaimana mendapat subsidi untuk diteruskan ke pemerintah dan dalam hal ini juga akan berkoordinasi dengan Dinas pertanian untuk meningkatkatkan harga singkong dan berupaya mengusahakan pupuk.
Penjelasan ketua komisi Baroji mengatakan bahwa permasalahan petani singkong adalah mengenai rafaksi dan potongan rendemen menjadi hal yang perlu ditinjau ulang.
” Kehadiran mereka menyampaikan terkait Jumlah potongan dan rendemen yang perlu dievaluasi”, Ungkap beliau.
Sementara dalam penjelasan perwakilan fraksi PKS Agus Triyono menjelaskan bahwa subsidi pupuk merupakan keputusan pusat, namun bukan berarti tidak berusaha memperjuangkan mendapatkan subsidi kami akan solusi mengupayakan dengan pupuk alternatif misalnya jika memungkinkan untuk meningkatkan tonase singkong.
” Keputusan subsidi pupuk merupakan kebijakan pusat, kebetulan yang mendapat subsidi adalah tebu dan kopi coklat, ndilalah Lampung Tengah yang menjadi komoditas utamanya singkong tidak mendapat subsidi”, jelasnya.
Selain itu dalam kesempatanya Anggota DPRD Lamteng Rizani Andi Wijaya menjelaskan bagaimana harga singkong dapat diperbaiki karena dengan subsidi yang dicabut saat ini biaya operasional meningkat.
” Saat ini biaya operasional per hektar mencapai lima juta per hektar, jika harga 1200 belum di potong rafaksi dan potongan kadar air tidak mendapatkan keuntungan bagi petani singkong”, tegasnya.
Kemudian beliau juga menambahkan jika kadar potongan mengacu pada Rendemen 30 persen itu tidak mungkin apalagi saat musim hujan.
Selain itu perwakilan dari Asosiasi pengusaha singkong tapioka Tigor mengajak kepada masyarakat petani singkong untuk meningkatkan jumlah tonase per hektar tanaman singkong.
Kemudian nantinya akan di jadwalkan ulang pertemuan dari seluruh perwakilan asosiasi petani singkong dan pengusaha singkong serta dinas terkait agar membahas bagaimana solusi terbaik permasalahan singkong yang ada di Lamteng.(rb)