BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Kota Bandar Lampung terus menunjukkan komitmennya dalam membenahi sistem transportasi publik. Di bawah kepemimpinan Wali Kota Eva Dwiana, langkah konkret diwujudkan melalui penjajakan kerja sama pembangunan sistem transportasi skytrain atau string rail system berbasis teknologi global.
Langkah awal tersebut ditandai dengan kunjungan PT Minsky Cakrawala Nusa bersama mitra teknologinya, Unitsky String Technologies Inc. perusahaan asal Eropa Timur yang memaparkan konsep dan skema investasi di Kantor Wali Kota Bandar Lampung awal Juli lalu. Pertemuan tersebut difasilitasi oleh Malcon Group.
Wali Kota Eva Dwiana menyambut hangat rencana tersebut dan menilai proyek ini sebagai solusi strategis atas kepadatan lalu lintas, keterbatasan angkutan umum, dan kurangnya integrasi moda transportasi di Kota Bandar Lampung.
“Kita tidak bisa terus menambal masalah transportasi dengan solusi lama. Kota ini perlu lompatan. Skytrain adalah langkah nyata menuju masa depan,” tegas Bunda Eva — sapaan akrab Wali Kota.
Teknologi skytrain yang ditawarkan menggunakan rel tergantung di atas struktur khusus, memungkinkan operasional tanpa mengganggu lalu lintas darat. Sistem ini diklaim efisien, hemat energi, dan ramah lingkungan — sangat cocok untuk kota dengan ruang terbatas seperti Bandar Lampung.
Yang menarik, pembangunan proyek ini tidak akan membebani APBN maupun APBD. Pihak investor menawarkan skema investasi penuh melalui pembiayaan swasta. Hal ini diapresiasi Pemkot sebagai terobosan di tengah keterbatasan fiskal.
“Ini kesempatan emas. Dengan investasi murni swasta, kita bisa wujudkan transportasi modern tanpa membebani APBD,” ucap Wali Kota.
Menanggapi paparan tersebut, Eva menegaskan komitmen penuh Pemkot. “Saya tidak ingin ini hanya jadi wacana. Mari kita dorong agar proyek ini segera diwujudkan. Bandar Lampung harus jadi kota percontohan transportasi publik masa depan di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Operasional Malcon Group sekaligus pengamat ekonomi Lampung, Erwin Octavianto, menilai proyek ini akan berdampak luas bagi pertumbuhan ekonomi kota.
“Skytrain tak hanya soal infrastruktur. Ini akan mendorong investasi, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan konektivitas pusat-pusat ekonomi,” kata Erwin.
Menurutnya, karakter teknologi yang hemat energi dan berorientasi lingkungan juga mendukung agenda pembangunan berkelanjutan dan penguatan citra Bandar Lampung sebagai kota modern yang ramah dan manusiawi.
PT Minsky Cakrawala Nusa sendiri menyatakan akan segera melakukan studi kelayakan lanjutan, pemetaan trase, serta evaluasi potensi ekonomi proyek ini bersama mitra strategisnya.
Pemkot pun berkomitmen melibatkan publik secara aktif dalam proses perencanaan dan sosialisasi. Langkah ini menjadi awal dari transformasi nyata sistem mobilitas perkotaan di Bandar Lampung.
Skytrain bukan lagi sebatas konsep futuristik, tetapi solusi konkret yang tengah disiapkan untuk menjawab tantangan transportasi masa kini — efisien, berkelanjutan, dan pro-rakyat. (rm)

















