HeadlineSumatera

GPS Collar Rusak, Petugas Kesulitan Giring Gajah Liar

ACEH TIMUR –  Hingga Minggu (17/9/2023) sore, petugas gabungan masih melakukan upaya penggiringan kawanan gajah liar dari perkebunan masyarakat Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, sejak masuk merusak tanaman dan rumah warga Rabu (13/9/2023) malam lalu.

Namun, ada kendala petugas melakukan upaya penggiringan. Karena, keberadaan kawanan gajah liar sulit terdeteksi keberadaannya, sehingga membuat proses penggiringan menjadi lama.

“Karena GPS collar pada kawanan gajah liar sudah rusak, sehingga setiap hari kami harus ikuti jejak gajah, setelah dapat baru kita usir menggunakan mercon, setelah gajahnya pergi kami ikuti lagi jejaknya,” ungkap Muhammad Thayeb petugas CRU Serbajadi, Minggu (17/9/2023) sore.

Jadi, kata M Thayeb, penggiringan ini habis waktu saat mengikuti jejak untuk mendapatkan keberadaan kawanan gajah.

“Jika GPS collar pada kawanan gajah liar itu aktif kita bisa mengetahui keberadaan gajah dan langsung menuju lokasi gajah untuk melakukan penggiringan,” ungkap M Thayeb.

Penggiringan gajah liar ini sudah dilaksanakan 4 hari oleh tim gabungan petugas BKSDA resort Langsa, petugas CRU Serbajadi, petugas FKL, dan warga, namun kawanan gajah belum mau keluar dari perkebunan masyarakat.

“Kami mohon kepada pemerintah untuk mengaktifkan kembali GPS collar pada kelompok kawanan gajah liar agar mudah diketahui keberadaan dan pergerakan kawanan gajah liar tersebut,” harap Thayeb.

Jika kawanan gajah liar ada GPS collar dapat diketahui keberadaan gajah. Jika hendak masuk ke perkebunan warga juga dapat dilakukan penghalauan. Begitu juga jika sudah masuk ke perkebunan warga, upaya penggiringan juga cepat dilakukan.

“Kalau tidak ada GPS collar kami habis waktu mencari keberadaan gajah, kadang-kadang jumpanya sudah sore, sehingga petugas juga harus kembali demi keselamatan,” ungkap M Thayeb.

Namun demikian, ungkap Thayeb, pihaknya akan terus melakukan upaya penggiringan hingga kawanan gajah liar keluar dari perkebunan masyarakat.

“Saat ini kawanan gajah liar sekitar 20 ekor berputar-putar di perkebunan masyarakat di antara tiga Gampong yakni Desa Seumanah Jaya, Alue Genteng, dan Punti Payung. Rencananya Senin besok kembali kita lakukan penggiringan,” ungkap Muhammad Thayeb yang juga Imum Mukim Nurul A’la ini.(*)

Related Posts

Load More Posts Loading...No More Posts.