PEKANBARU – Gubernur Riau (Gubri) Edy Natar Nasution menyebut bahwa peluang usaha dalam bidang budidaya ikan sangat besar di Provinsi Riau. Pasalnya daerah berjuluk “Bumi Lancang Kuning” itu memiliki lima kawasan daratan dan tujuh kawasan pesisir, dengan luas wilayah kurang lebih 87.023,66 kilo meter persegi.
Disampaikan Gubri, pada sektor kelautan dan perikanan, Riau memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan, utamanya bidang budidaya perikanan.
Potensi dan pemanfaatan budidaya perikanan di Riau, di antaranya budidaya air tawar, dengan potensi 74.686,76 hektar dengan pemanfaatan sebesar 1.409,24 hektar atau 1,89 persen.
Selanjutnya, budidaya air payau, dengan potensi 35.219,57 hektar dengan pemanfaatan 870,34 hektar atau 2,47 persen. Kamudian, budidaya air laut, dengan potensi 169.030,68 hektar dengan pemanfaatan 125,94 hektar atau sekitar 0,074 persen.
“Ini menggambarkan bahwa peluang usaha kita di bidang budidaya perikanan masih sangat besar,” ujar Gubri, Kamis (25/1).
Edy Nasution juga menyampaikan bahwa beberapa daerah di Riau memiliki potensi air tawar yang besar tapi minim pemanfaatannya. “Misalnya, pada 2023, pemanfaatan budidaya perikanan air tawar di Kabupaten Pelalawan 25.768,45 hektar, dimanfaatkan hanya sebesar 49,96 hektar,” ucapnya.
“Begitu juga di Kabupaten Kuantan Singingi, potensi air tawarnya 24.857,95 hektar, sementara pemanfaatannya 335,35 hektar,” jelasnya.
Gubri Edy Nasution menghimbau setiap daerah bisa memanfaatkan potensi didaerah masing-masing, dan bisa menonjolkan unggulannya. Sehingga kata dia, budidaya perikanan di Riau bisa semakin berkembang dan maju. (mcr)