BANDA ACEH – Jumlah guru besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh bertambah sebanyak lima orang. Hal ini seiring Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menetapkan pengangkatan lima dosen kampus tersebut dalam jabatan fungsional dosen jenjang guru besar atau profesor.
Kelima guru besar baru UIN Ar-Raniry Banda Aceh itu menerima Keputusan Menteri Agama (KMA) guru besar dari Kementerian Agama di gedung pusat Kemenag RI, Jakarta, Kamis (18/1/2024). Total, ada 60 KMA guru besar rumpun ilmu agama yang diserahkan dalam kesempatan tersebut.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman, menyampaikan bahwa dengan bertambahnya lima orang guru besar, tercatat hingga saat ini guru besar aktif UIN Ar-Raniry Banda Aceh menjadi 43 orang.
“Pimpinan dan seluruh sivitas akademika UIN Ar-Raniry Banda Aceh patut bersyukur atas bertambahnya 5 guru besar pada awal tahun ini. Penambahan guru besar ini menjadi energi positif dan menjadi bukti bahwa UIN Ar-Raniry siap memberikan kontribusi lebih besar bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya di Aceh,” ujarnya.
Menurut Prof Mujib, pencapaian gelar guru besar bukan sekedar pengakuan atas prestasi individu, tetapi juga dengan potensi keilmuan dan kepakaran yang dimiliki masing-masing guru besar tersebut menjadikan lembaga UIN Ar-Raniry untuk terus bertransformasi menjadi perguruan tinggi berkelas dunia atau world class university (WCU).
“Harapan besar kita dengan bertambah guru besar ini akan memberi dampak yang positif dan konstruktif untuk peningkatan mutu dan layanan akademik di kampus yang mulia ini,” sebutnya.
Mujib mengatakan, menjadi seorang guru besar bukanlah puncak dari perjalanan akademik melainkan menjadi awal bagi pengabdian yang lebih besar. “Mereka yang telah bergelar guru besar harus tetap memberi kontribusi dengan terus mengembangkan karya-karya nyata, jika tidak ingin dianggap besar namanya, namun kecil perannya,” ujarnya.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya meminta kepada para guru besar agar mampu memberi teladan kepada insan akademik. “Karena tingkah laku, ucapan dan segala perbuatan bapak ibu sekalian akan menjadi benchmark buat yang lain,” ujar Gusmen.
Menag juga meminta para guru besar terus produktif dalam menulis karya ilmiah. Menurutnya, guru besar itu adalah produsen yang terus mencetak karya ilmiah, sehingga harus terus produktif dalam menulis.
Adapun kelima guru besar baru di UIN Ar-Raniry Banda Aceh terdiri dari Prof Muslim yang ditetapkan sebagai guru besar dalam bidang Sosiologi Hukum Islam, Prof Azharsyah guru besar bidang Manajemen Syariah, Prof Ali guru besar bidang Filsafat Hukum Islam, Prof Maizuddin guru besar bidang Ilmu Hadits, dan Prof Buhori Muslim guru besar bidang Pendidikan Bahasa Arab. (ak)