TANJUNGPINANG – Sepanjang Oktober 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Provinsi Kepri sebanyak 106.413.
“Jika dibandingkan dengan Oktober 2022, kunjungan itu meningkat sebesar 0,24 persen,” ujar Kepala BPS Provinsi Kepri, Darwis Sitorus, dilansir dari Berita Resmi Statistik (BRS) Provinsi Kepri, Jumat (15/12/2023).
Lebih lanjut ia mengutarakan, jika dibandingkan dengan periode September 2023, jumlah kunjungan wisman ke Kepri justru mengalami penurunan sekitar penurunan 19,38 persen, atau 132.000 orang.
Penurunan kunjungan wisman di Oktober 2023 itu, juga berdampak pada penurunan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Kepri, yang tercatat sebesar 43,83 persen.
“Angka itu turun 1,62 poin dibanding September 2023 yang tercatat sebesar 45,45 persen,” paparnya.
Darwis juga menyampaikan, sepanjang periode Januari – Oktober 2023, wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepri didominasi oleh wisman berkebangsaan Singapura.
“Angkanya mencapai 55,04 persen dari total jumlah kunjungan wisman ke Kepri di periode Januari-Oktober 2023,” sebutnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Kepri, Guntur Sakti, menyampaikan, secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman ke Kepri sepanjang periode Januari – Oktober 2023 sudah mencapai 1,2 juta orang.
Guntur menyebut, angka kunjungan 1,2 juta tersebut, membuat target kunjungan wisman ke Kepri pada tahun 2023 ini sudah terpenuhi. Pihaknya pun optimis, di akhir tahun 2023 ini kunjungan wisman ke Kepri akan terus bertambah.
“Kita masih punya 2 bulan (November dan Desember) yang angkanya nanti disajikan melalui berita resmi statistik kunjungan wisman oleh BPS,” ujarnya, kepada hariankepri.com.
Guntur juga menyampaikan, kasus Covid-19 yang belakangan ini kembali marak di Singapura, sejauh ini belum berdampak pada trend kunjungan wisman ke Kepri.
“Dari hasil konfirmasi ke kami ke beberapa pelabuhan yang menjadi pintu masuk atau entry point di Batam. (Di mana) Trend kunjungan wisman dari originasi Singapura masih normal,” pungkasnya. (hk)