BATURAJA – Kabar gembira bagi masyarakat OKU menyusul pencapaian luar biasa di bidang IPM (Indeks Pembangunan Manusia) tahun 2022 meningkat dan Angka Kemiskinan menurun.
Hal tersebut dikatakan Kepala BPS OKU Mukti Riadi SST MSi saat melakukan audiensi dengan Pj Bupati OKU H Teddy Meilwansyah SSTP MM MPd pendopo rumah dinas Bupati OKU, Selasa (27/12/2022) sore.
Berdasarkan catatan BPS OKU, IPM OKU pada tahun 2022 mencapai 70,24 tumbuh 0,83 persen atau meningkat 0,64 poin dibandingkan capaian tahun 2021.
Peningkatkan ini menjadikan IPM OKU berada pada level atau kategori tinggi. Lebih jauh Kepala BPS menjelaskan, IPM itu dibagi menjadi beberapa kategori, 70 ke bawah itu disebut kategori sedang, 70 keatas disebut kategori tinggi.
Pada tahun 2022 ini IPM OKU mencapai 70,24 “Artinya sejak berdirinya Kabupaten OKU ini baru pertama kali inilah pembangunan manusia di OKU berpredikat tinggi” terang Kepala BPS.
Peningkatan IPM di OKU ini di barengi dengan penurunan angka kemiskinan di OKU, disebutkan Mukti persentase penduduk miskin di OKU pada tahun 2021 tercatat 12,62 persen, pada tahun 2022 angka ini turun menjadi 11.61 persen.
Dalam kurun 1 tahun terakhir, angka kemiskinan OKU turun sebesar 1,01 persen.
Ditegaskan Kepala BPS, mengurangi penduduk miskin itu bukanlah hal yang sederhana atau semudah membalikan telapak tangan, sehingga penurunan angka kemiskinan mencapai angka 1 digit lebih merupakan suatu prestasi yang sangat luar biasa.
Hal ini juga diikuti oleh variasi lain yang direfrensikan kedalam angka kemiskinan juga mengalami penurunan, variasi angka kemiskian semakin mengecil yang menunjukan bahwa jika diberikan intervensi kebijakan pemerintah yang tepat,dalam memutus mata rantai kemiskinan di OKU akan bisa lebih efektif.
Pada masa pandemi Covid 19 kemarin, diakui Mukti semua daerah memgalami Shock, Ekonomi turun begitu juga pembangunan manusia yang terefleksi dari beberapa sektor khususnya kesehatan.
Menurut Muktim ada 3 komponen pembentuk IPM, pertama dimensi kesehatan, kedua Pengetahuan atau Pendidikan dan yang ketiga adalah daya beli atau ekonomi.
Ketika terjadi pandemi tentunya dimensi kesehatan memgalami gangguan yang terjadi secara massif.
Tapi jika di lihat data pandemi mulai terjadi diakhir tahun 2019 IPM OKU msih meningkat dari tahun 2018, 2020 puncak terjadi pandemi IPM OKU turun kemudian recovery situasi menjadi baik pada tahun 2021 meningkat 69,60 dan melejit ditahun 2022 dengan Predikat Tinggi, dan ini pertama kali selama OKU berdiri.
Sementara itu PJ Bupati OKU H Teddy Meilwansyah SSTP MM MPd mengatakan pencapaian ini merupakan kerja keras dari seluruh pihak termasuk dukungan dari masyarakat.
IPM OKU meningkat dan angka kemiskinan di OKU menurun di angka 1,01 persen.
“Pencapaian ini sangat luar biasa, artinya program-program kerja kita tahun ini bisa dikatakan tepat sasaran dan memberikan dampak yang cukup positif dirasakan oleh masyarakat,” kata Pj Bupati OKU.
Menurut Teddy, pihaknya melakukan hal- hal ringan namun bermanfaat untuk masyarakat seperti pembagian bibit tanaman yang dapat meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dengan memanfaatkan pekarangan rumah.
Dikatakan Teddy pihaknya optimis IPM kedepan IPM OKU semakin meningkat dan angka kemiskinan di OKU terus menurun.(sp)