BELASAN Rudal militer Israel dilaporkan telah menyasar area sekitar Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza Utara, Jumat, 10 November 2023.
Mengutip laporan Al Jazeera, Israel menghujani sekitar 11 misil pada pukul 07.00 WIB. Disebutkan bahwa lokasi yang dibom merupakan tempat pengungsian puluhan ribu warga Palestina yang tidak berdaya.
“Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangkaian serangan di sekitar rumah sakit, yang menampung puluhan ribu orang yang terluka, sakit, dan terlantar, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak,” ungkap laporan tersebut.
Palestine Chronicle dalam laporannya menyebut sedikitnya 20 warga Palestina tewas dan lainnya terluka. Pemboman tersebut juga menyebabkan kerusakan serius pada beberapa fasilitas di rumah sakit.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan bahwa serangan sistematis Israel terhadap fasilitas kesehatan dan rumah sakit bertujuan untuk membuat sistem kesehatan tidak berfungsi.
“Saat ini, kami telah kehilangan layanan dasar, dan rumah sakit tidak dapat menjalankan fungsinya,” ujarnya. Israel sempat menuduh RS Indonesia di Gaza menampung tentara Hamas di terowongan bahwa tanah mereka.
Pihak pemerintah Indonesia membantah dengan menegaskan bahwa RS Indonesia di Gaza sepenuhnya untuk melayani keperluan medis warga Palestina.
“RS Indonesia di Gaza adalah fasilitas yang dibangun masyarakat Indonesia sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan dan untuk melayani kebutuhan medis masyarakat Palestina di Gaza,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal dalam keterangan tertulis, Selasa, 7 November 2023.
Serangan di RS Indonesia bukan yang pertama, sebelumnya pada Kamis, 9 November 2023 serangan udara Israel menargetkan tiga ambulans, Kompleks Medis Al-Nasr, dan Kompleks Medis Al-Shifa.
Sejak perang meletus 7 Oktober lalu, Israel dilaporkan telah membunuh lebih dari 10.569 orang, termasuk 4.324 anak-anak dan 2.823 wanita, serta melukai 26.475 orang. Laporan Kementerian Kesehatan Palestina dan organisasi internasional menyebutkan bahwa mayoritas korban tewas dan terluka adalah perempuan dan anak-anak. (*)