HeadlineSumatera

Jelang Puncak Ritual Ceng Beng 5 April, Warga Tionghoa Ramai Berkunjung ke Kuburan

PALEMBANG  – Puncak ritual Ceng Beng atau ziarah kubur berlangsung pada 5 April mendatang.

Namun sejak seminggu terakhir, Kompleks Pemakaman Talang Kerikil di Jl Sukabangun II, Kecamatan Sukarami sudah ramai oleh peziarah, khususnya warga Tionghoa.

Terlihat ratusan warga keturunan silih berganti melakukan ritual Ceng Beng di makam keluarga, Minggu, 2 April 2023.
Mereka bersama keluarga, melakukan ziarah dan  penghormatan kepada keluarga dan leluhur yang telah meninggal dunia.

Sambil membawa dupa, kue, buah, bunga tabur, serta kertas sembahyang, peziarah melakukan sembahyang leluhur di makam.

“Kami ziarah ke makam mama papa,” kata Apao, salah satu peziarah, kemarin.
Ziarah makam keluarga dan leluhur dilakukan warga keturunan setiap tahun.

“Kita bersihkan kuburannya, sembahyang, dan mendokan keluarga yang telah meninggal,” ucapnya.
Hal serupa dikatakan peziarah lain Ani, pelaksanaan Ceng Beng telah berjalan sejak Minggu lalu di sini.

“Puncak pelaksanaan Ceng Beng pada 5 April mendatang,” ungkapnya.
Dan pelaksanaan Ceng Beng akan berakhir pada waktu itu juga. Ramainya keturunan Tionghoa menggelar ritual Ceng Beng membuat arus lalu lintas di seputar lokasi atau tepatnya di Jl Sukabangun macet panjang hingga ratusan meter, kemarin pagi (2/4).

Banyak mobil yang parkir di pinggir Jl Sukabangun II. Diperparah adanya pengerjaan pembangunan gorong-gorong yang makin mempersempit ruas jalan.

Puluhan pemuda pun terlihat mengatur arus lalu lintas kendaraan motor dan mobil secara bergantian.

“Kita turun dan ikut mengatur arus lalu lintas,” kata Wahyu, warga sekitar.

Koordinator Panitia Ceng Beng 2023, Chandra Husin, mengatakan Festival Ceng Beng atau Qing Ming Jie menjelaskan puncak festival di Indonesia bertepatan dengan tanggal 5 April atau Rabu mendatang.

Untuk memastikan pelaksanaannya berjalan lancar, pihaknya turut melakukan berbagai persiapan.

“Dalam tradisi masyarakat Tionghoa, tradisi ini memang rutin setiap tahun, sejak beberapa abad silam dan hingga sekarang tetap digelar,” jelasnya.

Kendati puncaknya 5 April, tapi warga sudah melakukan ritual sejak beberapa hari terakhir. “Supaya kegiatan berjalan lancar dan tertib, kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, TNI, berserta unsur terkait,” jelasnya. (*)

 

Related Posts

Load More Posts Loading...No More Posts.