BANDAR LAMPUNG – Yayasan Alfian Husin kembali menyalurkan sembako berupa beras dan mi instan kepada 45 korban banjir yang terjadi beberapa waktu lalu, di 9 titik di Kota Bandar Lampung, Rabu (6/3/24).
Ke-9 titik korban banjir yang dibagikan adalah di Perumahan Gelora Persada Rajabasa, Perumahan Tri Dharma, Jalan Indra Bangsawan (2 titik), warga di Palapa 9, warga di bantaran kali kawasan BLLP Hajimena, warga simpang Damri Rajabasa, warga Tanjungsenang, dan beberapa warga di kawasan Nunyai Bandar Lampung.
“Alhamdulillah, semuanya sudah tersalurkan kepada warga yang berhak menerimanya. Bantuan ini untuk yang ketiga kalinya, setelah sebelumnya kami memberikan bantuan sembako kepada karyawan di unit usaha Yayasan Alfian Husin. Kemudian, bantuan uang dan laptop kepada karyawan dan mahasiswa IIB Darmajaya, dan sekarang kepada warga terdampak banjir,” kata Ketua Yayasan Alfian Husin Ary Meizari, S.E., MBA.
Apalagi, lanjut Ary, saat ini menjelang bulan suci Ramadhan, pihaknya mencoba meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir pekan lalu.
“Setidaknya, bantuan yang kami berikan ini sedikit dapat meringankan warga Bandar Lampung dan sekitarnya yang terkena musibah banjir,” kata Ary, didampingi Ketua Dewan Pembina Yayasan Alfian Husin Dr. Andi Desfiandi, S.E., M.A.; dan Sekretaris Yayasan Dr. Firmansyah Y. Alfian, MBA., M.Sc.
Sementara itu, Kepala Biro Humas, Kerjasama, Rumah Tangga dan Protokoler (BHK-PRT) Yayasan Alfian Husin Ayu Firdhayanti, S.Kom., M.T.I., mengatakan bantuan yang diberikan saat ini berupa beras kilogram dan mi instant satu dus.
Bantuan korban banjir sebelumnya ditambahkan minyak goreng 2 liter, susu dua kota ukuran 1 liter, serta air mineral 1 dus. “Bantuan sebelumnya kami berikan saat mendata korban banjir,” kata dia.
Di lain pihak, keluarga Ayu Kurnia Putri (mahasiswi IIB Darmajaya) yang menjadi korban banjir mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Yayasan Alfian Husin.
“Kami terpaksa menempati rumah yang rusak ini, sambil kami perbaiki sedikit demi sedikit, mengingat sekarang mau memasuki Ramadhan,” kata bibik dari Ayu.
Dia mengatakan, 5 rumah keluarganya juga rusak sedang dan rusak berat akibat diterjang banjir pada Sabtu (24/2/24) dan Minggu (25/2/24). “Lihat saja, air masih menggenangi jala
n menuju kediaman kami. Karena mata airnya begitu besar. Tembok yang jebol di belakang rumah sementara kami tutup terpal seadanya agar tidak kedinginan kalau malam hari,” kata dia. (*)