EDITOR buku The Smiling Professor Juwendra Asdiansyah me-launching buku orang baik Prof Mohammad Mukri, Minggu malam (25/8/2024).
Launching buku yang diterbitkan BUMIBIMA ini menjadi menarik manakala di momentum jelang pilkada gubernur Lampung. Namun sejak sore harinya, Juwe sapaan akrab sang editor, mewanti-wanti agar publik Lampung tak mendorong kearah sana.
Meski dalam pengantar sang editor tak menegasikan, seandainya dilakukan survey, dari 100 nama orang baik dan terkenal di Lampung, jika diayak, nama Mukri akan nangkring di 10 yang the best.
Selain mengulik baground, asal usul Moh Mukri-dari kecil dan kifrahnya-hingga UIN Raden Intan Lampung menjadi the choices dari deretan UIN terkenal lain di Indonesia bahkan luar negeri. Buku dengan tebal 374 halaman ini diharap menjadi insiparasi bagi banyak kalangan.
Bayangkan, profile Moh Mukri dari yang biasa saja menjadi luar biasa dan kemudian menghasilkan maha karya. Lompatan Moh Mukri untuk membesarkan IAIN Raden Intan hingga menjadi UIN Raden Intan belum ada yang menandingi.
Tak banyak orang bisa melakukan lompatan jauh kedepan selain Mukri untuk kemajuan pendidikan bil khusus UIN Raden Intan Lampung.
Patut menjadi tauladan kiprah Moh Mukri,. Modal jaringan, ketekunan dan kegigihannya, mampu, merubah layar tancap menjadi bioskop XXI. Meski dengan kerendahan hati, Moh Mukri yang lahir dan besar di Pringsewu itu menyatakan; itu semua atas ridho dan kehendak Allah SWT.
Tidak kurang dari 27 orang mengisi kesempurnaan The Smiling Professor. Ada nama Aryanto Munawar, Alamsyah, Ardiyansah, Babun Suharto, Erina Pane, Fahrizal Darminto, Faisal, Hamdan Juhannis, Idham Kholid, Ishaq Zubaedi Raqib, Iskandar Zulkarnaen, Lukman Hakin Saifudin, Muhammad Faizin, Marzuki Noor, Nanang Trenggono, Nirva Diana, Nur Syamsu, Nyayu Khodijah, Puji Raharjo, Ruslan Abdul Ghofur, Sopian Sitepu, Sudjarwo, Sujadi, Watoni Noerdin, Yoso Muliawan dan Doel Remos.
Dari puluhan nama yang memberikan testimoni atas buku tersebut selain para profesor dari pelbagai perguruan tinggi di Lampung dan luar Lampung, juga mantan menteri agama, kalangan politisi, cerdik cendikia, dan juga insan pers.
Meski tak ditaburi kembang api dan segala macam kemeriahan lain layaknya sebuah pesta, launching the smiling professor menjadi hangat dengan nasi kebuli sebagai suguhan dari the sang inspirator-Prof KH Moh Mukri dibilangan Fajar Baru Lampung Selatan- tutur Adi Pranoto, Pimpinan Redaksi RMOLLampung.##