PALEMBANG – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memperkuat kolaborasi dengan komunitas sebagai salah satu ujung tombak pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Palembang dan Sumatra Selatan pada umumnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di sepanjang tahun 2023 pada umumnya menunjukkan kebangkitan dan pemulihan yang baik.
Terlihat dari berbagai capaian, di antaranya jumlah kunjungan wisman yang melampaui target, nilai devisa pariwisata hingga September 2023 tercatat 10,46 miliar dolar AS, kontribusi PDB pariwisata yang diperkirakan mencapai 4 persen, dan nilai tambah ekraf sebesar Rp1.050 triliun.
Selain itu nilai ekspor ekraf sebesar 17,38 miliar dolar AS, dan jumlah pergerakan wisatawan nusantara sebesar 688,78 juta perjalanan hingga Oktober 2023. Jumlah pergerakan wisnus ini telah melampaui pergerakan di tahun 2019 atau sebelum pandemi yang menunjukkan bahwa pariwisata Indonesia telah pulih dengan sangat kuat.
Menparekraf Sandiaga mengatakan capaian ini tidak lepas dari peran semua pihak, termasuk komunitas.
“Karena itu saya memberikan apresiasi kepada komunitas, termasuk 34 komunitas yang hadir di Poltekpar Palembang kali ini. Kita menyambut tahun depan dengan optimistis, melanjutkan tren dan momentum saat ini untuk menghadirkan pemulihan ekonomi yang semakin kuat,” kata Menparekraf Sandiaga, dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/12/2023).
Pariwisata dan ekonomi kreatif adalah industri yang memiliki peluang lebih murah dan lebih besar dalam penciptaan lapangan kerja. Jika di bidang ekonomi ekstraktif tiap satu dolar hanya berpotensi membuka satu lapangan kerja, di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif berpotensi membuka enam kali lipat lapangan kerja.
Menparekraf Sandiaga mendorong peran aktif seluruh pihak termasuk komunitas di Sumatra Selatan untuk terus memperkuat pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Termasuk dalam kegiatan ini dimana kita saling berdiskusi. Tentunya ini jadi bagian dari upaya kita bersama dalam mendorong sektor pariwisata dan ekonomi kreatif semakin baik ke depan,” kata Sandiaga.
“Nemuin Komunitas (NETAS)” merupakan salah satu program unggulan Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf yang bertujuan memperkuat peran komunitas dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif yang merupakan pilar penting dalam upaya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, mengatakan sepanjang tahun 2023 Kemenparekraf/Baparekraf menyelenggarakan “NETAS” di delapan lokasi berbeda di berbagai daerah tanah air dengan total lebih dari 1.000 anggota komunitas yang hadir.
“Melalui tema ‘Peran Komunitas dalam Menjaga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2024’, kami ingin menekankan lebih kanjut betapa pentingnya keterlibatan komunitas dalam pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar Dewi.
Ia juga mengatakan, kegiatan ini juga untuk memastikan bahwa suara dari komunitas (grassroot) terdengar jelas dan berkontribusi pada pengembangan kebijakan dan program-program Kemenparekaf. “Dialog-dialog dalam kegiatan ini akan menjadi acuan kita dalam program-program kolaborasi ke depannya,” ujar Dewi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatra Selatan, Aufa Syahrizal, mengapresiasi program dari Kemenparekraf yang aktif melibatkan komunitas dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Sumatra Selatan. Komunitas, dikatakan Aufa, telah menjadi bagian penting dan selalu dilibatkan dalam program-program pengembangan parekraf di Sumatra Selatan.
“Kami memiliki program famtrip dan turun ke desa wisata, dan mereka (komunitas) selalu mendukung program kami. Sekaligus mereka juga bisa melihat langsung bagaimana potensi dari pariwisata dan ekonomi kreatif di Sumsel,” kata Aufa.
Ia berharap kegiatan “NETAS” kali ini mendatangkan manfaat yang maksimal bagi seluruh komunitas yang hadir karena mereka berkesempatan untuk berdialog, berdiskusi, sekaligus berjejaring dengan komunitas lainnya. (ip)