BANDAR LAMPUNG – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkot Bandar Lampung, Provinsi Lampung menyebut gaya hidup ASN (aparatur sipil Negara) di lingkup Pemkot tidak menunjukan kemewahan.
Kepala BKD Pemkot Bandar Lampung Herliwaty menilai gaya hidup ASN di lingkup Pemkot biasa saja. “Sejauh ini tidak ada yang terlihat glamour. Gaya hidupnya biasa saja,” ucapnya, Jumat (3/3/2023).
Dirinya menyebutkan, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana telah menginstruksikan agar hidup dengan sesederhana mungkin.
“Bisa dilihat sendiri cara berpakaian Ibu Wali Kota sederhana mungkin, Ibu Wali Kota juga memberi contoh kepada kami. Seperti saya eselon dua untuk tidak berlebihan cara berpakaiannya,” kata Herliwaty.
Dikatakannya, para ASN mulai dari berpakaian serta atribut jam tangan, gelang, dan cincin harus dipakai yang sesederhana mungkin.
“Diimbau juga untuk para ASN tidak menggunakan aksesoris yang berlebihan apalagi harganya yang mahal dari luar negeri itu,” ujarnya.
Herliwaty mengatakan, pihakya juga sudah ada tim penegak tentang disiplinnya.
Tim disiplin mulai dari Sekretaris Kota (Sekot), inspektorat dan BKD, bahwa dan pihaknya telah menyampaikan harus disiplin.
“Ibu wali kota juga telah menyampaikan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) hingga kecamatan agar ASN tidak berlebihan dalam segala hal terutama sudah ada imbauan dari Pak Presiden Jokowi,” ungkap Herliwaty.
Dirinya mencontohkan kendaraan yang digunakan oleh ASN Pemkot Bandar Lampung, Provinsi Lampung juga secara umum merupakan kendaraan apa adanya.
“Jadi yang jelas fasilitas yang telah diberi oleh Pemkot Bandar Lampung itu semuanya sederhana dan apa adanya,” tandasnya.
Lebih lanjut Kepala BKD Pemkot Bandar Lampung Herliwaty menyebut jika hingga saat ini tidak ada instruksi khusus dari Kemendagri untuk ASN bersikap sederhana dalam berpakaian hingga berkendara.
“Dengan instruksi dan imbauan dari Pak Presiden Jokowi terkait gaya hidup kami akan mempedomani,” kata Herliwaty.
Menurutnya, imbauan Presiden akan disampaikan ke seluruh ASN di lingkup Pemkot Bandar Lampung agar tetap sesederhana mungkin.
Saat disinggung terkait pencopotan lima oknum Kepala Puskesmas pasca plesiran, bahwa hal tersebut sangatlah wajar dicopot dari jabatannya.
“Mereka itu indispliner apalagi dilingkungan kesehatan yang merupak pelayanan masyarakat.”
“Semua itu sangat riskan dan segala sesuatunya harus manyampaikan kepada Kepala Dinas dan pimpinan akan menyampaikan kepada Wali Kota,” tandasnya.
Saat ditanya bagaimana pemeriksaan terhadap para oknum kapuskes tersebut, Herliwaty mengatakan, bahwa mereka saat ini tengah diperiksa oleh inspektorat yang melakukan pembinaannya.
“Jadi sejauh mana hasil pemeriksaan itu semua ditangani oleh inspektorat. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan oknum kapuskes tersebut,” kata Herliwat. (*)