BATAM – Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam sudah berdiri sejak tahun 2000 hingga 2023.
Hingga saat ini kondisi gedung butuh peremajaan, salah satunya pembenahan atap yang bocor.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam, Udin P Sihaloho menuturkan gedung yang sudah berdiri selama puluhan tahun ini sudah seharusnya memerlukan peremajaan dan instalasi listrik yang baru.
Ia melihat banyak instalasi listrik di kantor DPRD Kota Batam ini masih menggunakan yang lama-lama.
Ditambah lagi perawatan yang kurang.
“Sehingga hal-hal begini di luar nalar kita bisa terjadi ini pun untung saja posisinya dalan kondisi hujan. Kalau sempat itu di musim kemarau kita tak tahu lagi apa yang terjadi. Yang kedua di Banggar juga sudah saya ingatkan bagaimana kita minimalis bahan-bahan yang mudah menyebabkabkan kebakaran,” tutur politisi PDI-P ini.
Udin melanjutkan setiap tahunnya Tim Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Batam sudah menganggarkan biaya peremajaan atau perawatan setiap tahunnya.
Udin mengaku pihaknya menganggarkan walau jumlahnya tidak besar.
“Masak untuk rumah kita sendiri tidak ada anggaran perawatan. Jadi kita tetap melakukan peremajaan sesuai kemampuan keuangan kita. Kita juga tak memaksakan harus besar,” ujar Udin.
Udin juga sangat menyayangkan adanya tragedi kebakaran di pintu darurat ruang rapat paripurna DPRD Kota Batam, Selasa (15/8/2023).
Ironisnya, kebakaran di kantor dewan ini bukan kali pertama lagi, melainkan yang kedua kalinya setelah 2022 lalu di ruang Fraksi Partai Hanura.
“Sangat miris ya, gedung semewah ini bisa mengalami kebakaran. Kejadian semalam, ini bukan kejadian pertama malah, sebelumnya sudah pernah di ruang fraksi Hanura karena korsleting listrik ini juga dugaan demikian ada kosleting listrik juga,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kota Batam, Muhammad Kamaluddin menyebutkan, pihaknya belum mendapat laporan pasti perihal penyebab terjadinya kebakaran.
Ia juga mengimbau kepada seluruh pihak Sekwan DPRD Kota Batam untuk mewaspadai dan mengantisipasi potensi terjadinya kebakaran.
“Jangan sampai terulang lagi, karena ini sudah yang kesekian kalinya. Apalagi ini bagian aset, karena itu kan dokumen penting,” kata Kamal.
Sementara itu, terkait pemeliharaan gedung DPRD Kota Batam, Kamaluddin menyebutkan perlu adanya peremajaan instalasi kelistrikan.
“Gedung ini kan udah dari tahun 2000 ya, jadi instlasi listrik dan lain-lain itu perlu di cek ulang lagi,” ujarnya
Ia melanjutkan, insiden ini merupakan kali kedua, setelah sebelumnya terjadi pada 11 Januari 2022 lalu di ruang fraksi Hanura. Menurutnya, perlu adanya evaluasi terkait anggaran pemeliharaan gedung DPRD Kota Batam.
“Semua (gedung/ bangunan) ada usianya, semua ada perbaikannya. Kalau sudah waktunya diganti, ya diganti. Jangan sampai korslet-korslet gitu,” katanya. (*)