LHOKSEUMAWE – Sekretaris Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Aceh, Ahmad Baiza, menilai desakan Dewan Perwakian Rakyat Aceh untuk mencopot penjabat gubernur hanyalah siasat politik.
Dia mengatakan masyarakat tidak perlu peduli dengan siasat politik yang dimainkan dan hanya memanipulasi psikologis masyarakat Aceh. “Kita sangat menyayangkan DPRA tidak punya konsep untuk memajukan Aceh,sehingga sibuk bicara mencopot kiri kanan,” kata Ahmad, Rabu, 1 November 2023.
Ahmad menambahkan, karena dari dulu DPRA tidak pernah didengar oleh pemerintah pusat terhadap rekomendasi penjabat gubernur dan beberap poin lainnya. Akhirnya menyalahkan pj gubernur sebagai alat cuci tangan dewan.
Lanjutnya, bendera yang jelas dapat dinaikkan di perjanjian MoU Helsinki menjadi tidak dapat naik di tangan dewan, apalagi masalah kesejahteraan rakyat Aceh.
“Terlalu banyak mimpi dan sibuk dengan ego sejarah yang merasa paling bisa segalanya tetapi tidak mau membenahi diri,” ujarnya.
Dikatakan Ahmad, sebenarnya keadaan sudah begitu maju dalam segala hal, tetapi birokrasi masih belum terlepas dari korupsi, kolusi, nepotisme, bahkan masih memperlihatkan masing-masing ego. “Kita berharap kepada masyarakat Aceh untuk menyadari betul soal DPRA gagal mengkonsepkan kemajuan untuk Aceh,” kata sekretaris LMND Aceh itu. (ajnn)