HeadlineHukum & KriminalSumatera

LSM Ungkap Dugaan Korupsi Dana BOS di Bener Meriah

BENER MERIAH – Koordinator Lembaga Swadya Masyarakat Garis Merah, Nasri Gayo, menduga terjadi dugaan korupsi dana bantuan operasional di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Bener Meriah. Dugaan itu bermula dari adanya kegiatan fiktif di salah satu sekolah luar biasa di kabupaten itu.

“Artinya berdasarkan laporan pertanggungjawaban di tahun 2022, kegiatan di SLB tersebut tidak sesuai fakta di lapangan. Terdapat daftar lintang hanya ditandatangani satu orang,” kata Nasri kepada AJNN, Rabu, 1 November 2023.

Dari hasil temuan itu, pihaknya melakukan investigasi di beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) termasuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bawah Cabdinbd Pendidikan Bener Meriah. Hasilnya terdapat kegiatan pelatihan diduga fiktif seperti terjadi di SLB sebelumnya.

“Bahkan papan informasi pengelolaan dana bos tidak ada sana,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang Nasri dapat, adanya dugaan setoran berupa imbalan yang bersumber dari dana BOS pada tahun itu diberikan kepada kepala cabang dinas pendidikan setempat. Setoran masing-masing bersumber dari dana BOS, dana komite, dan dana sertifikasi.

Nasri juga mendapatkan informasi bahwa kepala cabang dinas pendidikan pernah menyampaikan bahwa dewan guru tidak mempunyai hak dan kepentingan untuk mengetahui persoalan dana BOS.

Alasan ini pula yang membuat Nasri menilai terjadi praktik dugaan korupsi pengelolaan dana BOS secara masif di lingkungan dinas tersebut. Koordinator LSM Garis Merah itu berharap aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidkan soal dana bos di bawah Cabang Dinas Pendidikan Bener Meriah yang diduga dikorupsi.

“Banyak persoalan di sana. Kita berharap kasus ini menjadi atensi aparat penegak hukum untuk melakukan pengungkapan karena menyangkut masa depan pendidikan,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Cabdin Bener Meriah, Sukardi, membantah atas soal dirinya menerima setoran atau imbalan yang bersumber dari dana BOS, dana Komite dan dana Sertifikasi.

“Itu tidak benar. Saya tidak pernah menerima storan seperti yang disampaikan, baik itu dari dana BOS, dana Komite dan dana Sertifikasi,” kata Sukardi saat dikonfirmasi AJNN melalui sambungan WhatsApp, Rabu, 1 November 2023.

Terkait adanya dugaan kegiatan fiktif, kata dia, pihaknya akan mencari informasi ke setiap sekolah-sekolah seperti dalam pemberitaan yang beredar. “Kita sudah membentuk tim untuk melakukan klarifikasi ini. Perlu saya sampaikan, tugas kami hanya memantau dan mengawasi pengelolaan dana BOS,” ujar Sukardi. (ajnn)

Related Posts

Load More Posts Loading...No More Posts.