SIGLI – Banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Pidie sudah surut. Muspika Padang Tiji meuseuraya (gotong royong) untuk membersihkan lumpur di area Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 12 Pidie yang terdampak banjir.
Gotong royong pihak kecamatan yang dilakukan demi kelancaran kegiatan belajar mengajar di sekolah terdampak bencana tersebut, turut melibatkan personel TNI/Polri dan para guru, serta murid setempat, Senin (29/1).
Kapolsek Padang Tiji Iptu Handriansyah mengatakan, sarana pendidikan tersebut menjadi prioritas untuk dibersihkan karena MIN 12 paling parah tergenang dan berlumpur akibat banjir.
“Jika tidak dibantu pembersihannya, maka dikhawatirkan proses belajar mengajar harus diliburkan lebih lama,” ujarnya.
Dia mengatakan, dengan gotong royong dapat mempercepat lingkungan sekolah kembali bersih, dan proses belajar mengajar dapat segera dilangsungkan pasca banjir.
Sebelumnya diberitakan, belasan desa di Kecamatan Padang Tiji dilanda banjir, dengan ketinggian air di pemukiman warga mencapai 100 centimeter, dan di atas badan jalan desa mencapai 50 centimeter.
Warga Gampong Pantee Cermen, Sukon Peudaya, dan Leun Tanjong terpaksa mengungsi ke meunasah dan balai pengajian karena tempat tinggal mereka tergenang banjir.
Dia mengatakan, belasan gampong tersebut digenangi banjir dua malam berturut-turut sejak Kamis dan Jumat. “Ini menjadi yang terparah dalam tiga tahun terakhir,” ujarnya, Sabtu (27/1). (ha)