HIMPUNAN Mahasiswa Islam atau HMI merupakan Organisasi Mahasiswa tertua yang berdiri pada tanggal 5 Februari 1947 atau 14 rabiul awal 1366 H.
Hari ini tepat nya Himpunan Mahasiswa Islam sedang bermilad ke 76 tahun, di momentum milad ini HMI siap menjawab tantangan global dengan menghasilkan gagasan dan pemikiran terhadap kemajuan bangsa dan negara.
HMI sebagai kader umat maupun kader bangsa telah ikut serta membangun bangsa ini dalam berbagai hal , baik dalam bidang ekonomi, sosial maupun politik.
Di dunia saat ini banyak negara memperbincangkan kemungkinan terjadinya resesi di masing masing negara termasuk diantaranya indonesia. Berita ancaman resesi ekonomi global diperkirakan akan datang di tahun 2023 dan sudah tersebar di berbagai lapisan masyarakat.
Upaya dan peran HMI tidak hanya untuk menghadapi dampak resesi tersebut akan tetapi bagaimana eskalasi ekonomi nasional tetap stabil. Indonesia saat ini sangat rentan dengan ada nya guncangan ekonomi hal ini di pengaruhi oleh ada nya problematika covid 19 tentunya membuat kekhawatiran atas dampak yang terjadi dan sangat mempengaruhi roda perekonomian masyarakat.
Tahun 2022, Badan Pusat Statistik (BPS ) merilis tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,72%, ekspetasi pertumbuhan ekonomi Tentunya menjadi topik utama bagi kader HMI se-Indonesia dan akan ada gebrakan dan solusi baru yang ditawarkan oleh PB HMI terhadap eskalasi ekonomi nasional tersebut.
HMI akan menjadi poros dan problem solver terhadap isu resesi yang berkembang di masyarakat, eksistensi HMI sebagai bagian elit sosial mampu mengedepankan wacana dan pemikiran nya terhadap kondisi bangsa saat ini.
Dimasa orde baru HMI sebagai sosial kontroI menggaris bawahi pembangunan ekonomi harus di tekan kan oleh pemerintah melalui usaha produktif seperti kebijakan moneter, pengkreditan dan perpajakan. Untuk sekarang saya kira penekanan itu harus di mulai dari ekonomi kreatif dan pengembangan umkm di bidang kuliner,kriya dan fashion yang menjadi andalan dalam memberikan kontribusi besar terhadap produk domestik.
Guna mendukung strategi alternatif itu, proaktif pemerintah sangat diperlukan berupa bantuan modal bagi usaha menegah ke bawah, mempermudah ijin usaha bagi setiap warga negara. Dengan begitu Bangsa kita pun secara otomatis akan menjadi bangsa yang sejahtera, adil dan makmur.
Dalam kondisi yang demikian, posisi HMI sangatlah sentral PB HMI bersama Lembaga pengembangan profesi seperti LEMI untuk dapat menggalakan berbagai kegiatan seminar dan pelatihan kewirausahaan di setiap cabang di Indonesia.
Menciptakan entrepreneurship muda dikalangan kader HMI serta menggiatkan potensi kader HMI dalam berbagai bidang termasuk sektor UMKM dan ekonomi kreatif. Selanjutnya, HMI harus mampu mendorong dan memfasilitsi kader-kader HMI untuk memulai aktivitas wirausaha dan mendampingi kepada kader HMI bahwa peluang usaha yang sangat besar.
Dengan demikian Ikhtiar HMI dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dapat di capai dan cita cita kader HMI yaitu mewujudkan masyarakat adil makmur dapat di wujudkan.(ji)