HankamHeadlineLampung Raya

Pangdam XXI/Radin Inten Resmikan Jembatan Gantung Garuda di Pekon Umbar, Tanggamus

TANGGAMUS – Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XXI/Radin Inten, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, S.Sos., M.Si. (Han), meresmikan Jembatan Gantung Garuda yang membentang di atas Sungai Way Umbar, Pekon Umbar, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Selasa (30/12/2025).

Jembatan gantung tersebut dibangun di wilayah Koramil 424-01/Cukuh Balak, Kodim 0424/Tanggamus. Pembangunannya dilaksanakan oleh Tim Vertical Rescue Indonesia bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat. Berdiri kokoh di atas aliran sungai yang deras, Jembatan Gantung Garuda bukan sekadar rangka baja, melainkan jembatan harapan yang telah lama dinantikan masyarakat setempat.

Suasana Pekon Umbar tampak berbeda pada hari peresmian. Puluhan warga berduyun-duyun mendatangi lokasi, sebagian datang bersama anak-anak, sementara lainnya berdiri lama menatap jembatan, seolah memastikan bahwa bentangan yang kini ada di hadapan mereka bukan lagi sekadar mimpi.

Dalam sambutannya, Pangdam XXI/Radin Inten Mayjen TNI Kristomei Sianturi menyampaikan bahwa pembangunan Jembatan Gantung Garuda merupakan wujud nyata kehadiran negara di wilayah yang selama ini tergolong sulit dijangkau.

“Pembangunan ini sejalan dengan perintah Presiden untuk membuka akses, mempercepat pembangunan, serta mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat. Anak-anak harus bisa bersekolah dengan aman, dan warga dapat beraktivitas dengan lebih mudah,” tegasnya.

Jembatan sepanjang 120 meter tersebut dibangun dalam waktu relatif singkat, yakni sekitar enam hari. Proses pembangunannya melibatkan semangat gotong royong masyarakat setempat, sehingga jembatan ini bukan hanya milik pemerintah, tetapi juga hasil kebersamaan warga Pekon Umbar.

“Tidak ada kesulitan berarti dalam pembangunan. Kami berharap masyarakat dapat menjaga dan merawat jembatan ini karena manfaatnya sangat besar,” tambah Pangdam.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Tanggamus, Mohammad Saleh Asnawi, menyampaikan apresiasi atas peran dan keterlibatan TNI dalam pembangunan infrastruktur di daerahnya. Menurutnya, Jembatan Gantung Garuda akan menjadi penggerak baru roda perekonomian dan pembangunan masyarakat.

“Jembatan ini diharapkan mampu membuka akses yang selama ini terhambat, sehingga perekonomian dan pembangunan masyarakat dapat tumbuh lebih cepat,” ujarnya.

Kini, Jembatan Gantung Garuda tidak hanya menghubungkan dua sisi sungai, tetapi juga menjembatani harapan—antara rumah dan sekolah, antara kebun dan pasar, serta antara keterisolasian dan masa depan yang lebih terbuka bagi warga Pekon Umbar.

Salah seorang warga, Juwita, mengaku haru dan bersyukur keberadaan jembatan tersebut. Ia mengenang masa-masa ketika anak-anak harus menunggu lama, bahkan batal berangkat sekolah karena sungai tidak dapat dilintasi.

“Kami sangat bersyukur. Anak-anak dulu kesulitan menyeberang sungai, apalagi saat debit air tinggi atau ketika ada warga yang sakit. Sekarang kami merasa jauh lebih aman,” tuturnya. (*)

Related Posts