BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung mulai melakukan perbaikan dengan membangun kembali talud yang jebol akibat banjir, yang membuat air meluap ke pemukiman warga pada Jumat (21/2).
“Saat ini kami sedang melakukan perbaikan dan pembangunan kembali talud yang jebol serta tembok rumah warga yang rusak akibat banjir,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dedi Sutioso di Bandarlampung, Senin.
Dia mengatakan bahwa fokus utama perbaikan talud ada di Kecamatan Tanjungsenang, mengingat banjir yang terjadi beberapa waktu lalu di wilayah tersebut cukup parah.
“Wali Kota Bandarlampung menginstruksikan kami untuk segera membangun talud yang jebol. Selain itu tembok rumah warga yang ambruk juga harus segera diperbaiki,” kata dia.
Dedi menyebutkan bahwa bencana banjir yang terjadi di Kecamatan Tanjungsenang, selain karena talud yang ambruk, disebabkan juga penyempitan sungai dan sampah rumah tangga yang menumpuk.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk melakukan pembersihan dan mengangkut sampah di sungai,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandarlampung Wakhidi mengatakan bahwa hingga saat ini terdapat 30.850 jiwa yang terdampak oleh banjir beberapa waktu lalu.
“Untuk daerah Tanjungsenang sendiri ada sekitar 5.903 jiwa yang terdampak banjir,” kata dia.
Saat ini, pihaknya bersama OPD terkait masih terus melakukan penanganan usai banjir seperti penyemprotan lumpur serta membersihkan sungai dari sampah yang menumpuk.
“Sesuai arahan pimpinan, kami terus bekerja melakukan pembersihan sisa banjir. Tim juga sudah di bagi ke sejumlah daerah terdampak, selain itu kami juga terus menyalurkan makanan kepada warga,” kata dia.
Banjir di Kota Bandarlampung pada Jumat (21/2), akibat hujan dengan intensitas yang lama serta curah hujan yang lebat membuat 14 kecamatan di kota itu terdampak. (*)