BANDAR LAMPUNG – Menanggapi anjloknya harga tomat di tingkat petani Kabupaten Lampung Barat pada awal tahun 2023, hingga mencapai angka 800 rupiah per kilogramnya, Pemerintah Provinsi Lampung akan melakukan upaya maksimal agar hal tersebut tidak terulang dimasa yang akan datang.
Assisten Dua Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Lampung Kusnardi mengakui, fluktuasi harga kebutuhan pokok ditingkat petani selalu terjadi setiap tahunnya.
Namun menurutnya, Pemprov Lampung tahun ini akan melakukan upaya maksimal dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dan sayuran ditingkat petani.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi secara bertahap kepada pemerintah daerah dan petani sayuran pada khususnya, agar dapat menyusun program pengolahan komoditas petanian dari hulu hingga hilir.
Sehingga dengan program tersebut, petani tidak hanya mengandalkan penjualan komoditinya dalam kondisi masih berbentuk sayuran, namun juga dapat menjadi olahan yang langsung dapat dikonsumsi masyarakat.
“Pemprov Lampung akan melakukan upaya untuk menjaga stabilitas harga komoditas ditingkat petani tidak anjlok,”terangnya.
Diketahui pada bulan Januari 2023, masyarakat dihebohkan dengan video yang beredar disosial media, yang memperlihatkan petani tomat di Kabupaten Lampung Barat yang membuang tomat kedalam jurang.
Dalam rekaman vidio amatir yang beredar, terlihat dua orang petani membuang satu peti tomat ke jurang, kemudian terlihat sejumlah peti berisi tomat matang lainnya yang berada di mobil pick up.
Tindakan tersebut diduga karena dipicu anjloknya harga tomat ditingkat petani. (ri)