BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan (Ekubang) Zainal Abidin, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual yang dipimpin oleh Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir di Ruang Command Center Lt. II Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (13/01/2025).
Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa capaian inflasi Indonesia tahun 2024 yang lalu berada di angka terbaik.
“Kurang lebih ini yang ke 112 lah kita hadir bersama sejak September 2022 dan dapat kita rasakan hasilnya, kemudian dapat kita lihat juga berkaitan dengan di akhir tahun selama satu tahun kebersamaan kita untuk melaksanakan koordinasi berkaitan dengan pengendalian inflasi ini dan ditutup selama satu tahun itu dengan angka 1,57% merupakan angka yang terbaik yang pernah kita capai selama Indonesia merdeka. Begitu juga bila dibandingkan dengan negara-negara lain,” ucapnya.
Dengan capaian tersebut, Tomsi Tohir menyampaikan ucapan terima kasih atas kerjasama senua pihak yang telah bekerja keras dan berupaya menjaga angka inflasi di Indonesia.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama kita bapak ibu sekalian dari kementerian, lembaga dan teman-teman dari daerah dan Forkopimda utamanya Tim TPID,” lanjutnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini dalam paparannya menyampaikan bahwa selama tiga bulan terakhir, inflasi secara y-to-d mengalami kenaikan, dimana kondisi ini sejalan dengan peningkatan inflasi secara bulanan sejak Oktober-Desember 2024.
“Pada Desember 2024, secara bulanan Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,44%. Sepanjang tahun 2024 terjadi inflasi sebesar 1,57%. Komponen inti memberikan andil sebesar 1,44%. Komponen harga diatur pemerintah memberikan andil sebesar 0,11%. Komponen bergejolak memberikan andil 0,02%,” jelasnya.
Lebih lanjut, Pudji Ismartini juga menjelaskan bahwa terdapat beberapa provinsi yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga berdasarkan data SP2KP-pencatatan sampai dengan 10 Januari 2025.
“Pada M2 Januari 2025, terdapat 36 Provinsi yang mengalami kenaikan IPH dan 2 Provinsi yang mengalami penurunan IPH dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas penyumbang andil kenaikan IPH di sebagian besar provinsi tersebut adalah Cabai Rawit, Cabai Merah, dan Daging Ayam Ras,” lanjutnya. (*)