Oleh: Mardiana Putri, S.Pd-SMAN 7 Bandar Lampung
Abstrak
Understanding of laboratory management is very important to be owned by partiesrelated to thelaboratory, either directly or indirectly. The laboratory should be managedand utilized well, because the laboratory of chemistry is one of the laboratory that isconsidered quite dangerous in the implementation of education, research , and / orcommunity service. Realizing the task, authority and function of Laboratory Institutewill get maximum work efficiency. Manage the Laboratory well, is the main goal, so thatall the work done can run smoothly. Besides that, there should be good cooperationbetween the Laboratory Pranata and always communicate with other laboratoryinstitutions, sothat any difficulties can be solved / resolved together. Laboratoryinstitutions with good skills and skills must be improved in quality, can be obtainedthrough additional education as a special skills education, upgrading (workshop) andinternships and so on. So That expected all Laboratory Pranatacan play an active andresponsible for all operational activities in laboratory.
Pemahaman tentang pengelolaan laboratorium sangat penting untuk dimiliki oleh pihak-pihak yang terkait dengan laboratorium, baik secara langsung maupun tidak.Laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik, karena Laboratorium kimia merupakan salah satu jenis laboratorium yang dianggap cukup berbahaya dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat. Menyadari tugas, wewenang dan fungsinya Pranata Laboratorium akan mendapatkan efisiensi kerja yang maksimal. Mengelola Laboratorium dengan baik, adalah menjadi tujuan utama, sehingga semua pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Selain itu sesama Pranata Laboratorium harus ada kerjasama yang baik, dan selalu berkomunikasi dengan Pranata Laboratorium yang lain, sehingga setiap kesulitan dapat dipecahkan/diselesaikan bersama. Pranata laboratorium yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik harus dapat ditingkatkan kualitasnya, dapat diperoleh melalui pendidikan tambahan sebagai pendidikan keterampilan khusus, penataran (workshop) maupun magang dan sebagainya. Sehingga diharapkan semua Pranata Laboratorium dapat berperan secara aktif dan bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional di laboratoriumnya.
PENDAHULUAN
Laboratorium pendidikan yang selanjutnya disebut laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, beruparuangan tertutupatauterbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan atau pengabdian kepada masyarakat. (Permenpan RB No. 03, 2010), sehingga dimana Laboratorium ini dikelola oleh Teknisi / Laboran yang sekarang dikenal sebagai Pranata Laboratorium Pendidikan( PLP ).
Pranata Laboratorium Pendidikan yang selanjutnya disingkat PLP, adalah jabatan yang mempunyairuanglingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan pengelolaan laboratorium pendidikan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang, (Permenpan RB No. 03, 2010).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Zat dan Bahan Laboratorium Kimia
Bahan laboratorium yang selanjutnya disebut bahan adalah segala sesuatu yang diolah /digunakan untuk pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, yang dibagi menjadi dua kategori yaitu; Bahan umum adalah bahan yang penanganannya tidak memerlukan perlakuan dan persyaratan khusus (Permenpan RB No. 03, 2010).
Dalam laboratorium kimia, penyimpanan zat dan bahan kimia merupakan strategi rencana yang dilakukan dalam melakukan penyimpanan bahan dan zat yang benar untuk mengurangi resiko kecelakaan di laboratorium. (Griffin 2005)
Jenis – JenisZatdanBahanLaboratorium Kimia Jenis Bahan: tingkat kemurnian (teknis, purified, pro analysis). Teknis, agak kasar, masih mengandung sedikit zat-zat kimia lain yang dianggap mencemari zat asli (bahan baku), digunakan untuk percobaan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi Purified, Zat Kimia ini lebih sempurna dari zat kimia teknis dapat digunakan untuk beberapajenis percobaan dan analisis. Extra Pure, Pro Analysa (‘p.a”) zat kimia ini sangat sempurna dapat atau harus digunakan untuk analisis yang memerlukan ketelitian tinggi
Jenis bahan: sifat kimia
Oksidator
Reduktor
reaktif terhadap air
asam
Basa
mudah terbakar
mudah meledak
Jenis bahan: bahaya & beracun
Non B3, bahan tidak berbahaya dan tidak beracun. B3, mudah terbakar, mudah meledak, reaktif terhadap air, reaktif terhadap asam, iritan, beracun, karsinogenik, bertekanan, oksidator
Bahan Mudah Terbakar
Bahan yang mudah bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan kebakaran
Reaksi kebakaran amat cepat menimbulkan ledakan
Bahan cair memp titik nyala antara 21-55 C mudah terbakar 20-21 C sangat mudah terbakar
Gas mudah terbakar memp titik didih< 20 C tekanan 1 atm
Zat Padat Mudah Terbakar
Belerang (s)
Fosfor
Hidrida Logam
Zat Cair Mudah Terbakar
Pelarut organik: eter, alkohol, aseton, benzena, heksana
Petroleum eter, metil isobutil keton
Karbondisulfida
Bensin, toluena
Gas Mudah Terbakar
Hidrogen
Asetilen
Etilen Oksida
Gas Alam
Zat dan Bahan Kimia Reaktif dan Mudah Meledak
Bahan kimia mudah meledak bila reaksi kimia bahan tersebut menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu tinggi shg menimbulkan kerusakan di sekelilingnya. Peka terhadap panas dan gesekan/tumbukan:
TNT (trinitrotoluena) Nitrogliserin dan Amonium nitrat.
Campuran Bahan Bersifat Explosive Oksidator dengan Reduktor
Kalim klorat,
natrium nitrat – C,
belerang, Asam nitrat – etanol,
Kalium permanganat – gliserol,
Krom oksida – hidrasin.
Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air
Bahan yang bila bereaksi dengan air akan mengeluarkan panas dan gas mudah terbakar (bereaksi dengan air scr eksotermik). Alkali & alkali tanah.Garam halida anhidrat. Oksida anhidrat .Oksida nonlogam halida (sulfuril klorida)
Penyimpanan bahan reaktif terhadap air
Dijauhkan dari air
Disimpan dalam ruang kering
Bebas dari kebocoran air hujan
Bahan kimia reaktif terhadap asam
Bahan bereaksi dengan asam menghasilkan panas dan gas mudah terbakar atau beracun dan korosif
Bahan reaktif terhadap air juga reaktif terhadap asam,
Kalium klorat
Kalium perklorat
Kalium permanganat
Asam kromat
Bahan Kimia Beracun
Bahan kimia yang dalam jumlah kecil menimbulkan keracunan pd manusia atau hewan Masuk melalui pemaparan Mengganggu organ tubuh (hati, paru-paru, dll).Terakumulasi dalam tulang, darah, hati, ginjal, cairan limfa, berefek terhadap kesehatan dalam jangka panjang. Pengeluaran racun melalui urine, saluran pencernaan, sel epitel, keringat
Logam & metaloid beracun
Pb (TEL, Pb-karbonat): syaraf, ginjal, darah Hg: syaraf, ginjal
Cd: hati, ginjal, darah
Cr: Kanker As: iritasi, kanker
Bahan pelarut beracun
Hidrokarbon alifatik(bensin, minyak tanah): pusing, koma
Hidrokarbon terhalogenasi(klroroform, karbontetraklorida): hati, ginjal
Gas beracun
Aspiksian sederhana(nitrogen, Ar, He) sesak nafas, kekurangan oksigen
Aspiksian kimia: HCN: pusing, sesak nafas, asam sulfida: sesak nafas, kejang, hilang kesadaran
CO: sesak nafas, otak, jantung, saraf, hilang kesadaran. Nitrogen oksida:sesak nafas, iritan, kematian
Karsinogen Benzena: leukimia
Asbes: paru-paru
Bensidin: kandung kencing
Krom(III): paru-paru
Naftil amin: paru-paru
Vinilklorida: hati, paru-paru, syaraf pusat, darah
Tingkat Keracunan berdasar nilai LD50
LD50(mg/kg) jumlah zat yang diberikan kepada binatang percobaan dan menyebabkan 50% binatang tsb mati
Racun super, LD50<5, nikotin. Amat sangat beracun 5<LD50<50, timbal arsenat. Amat beracun, 50<LD50<500, hidrokuinon.
KESIMPULAN
PengelolaanLaboratoriumadalahsuatuprosespendayagunaansumberdayasecaraefektifdanefisien.Untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumberdaya. Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna fasilitas laboratorium (bangunan,peralatanlaboratorium,bahankimia) dan aktifitas yang dilaksanakan dilaboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya.Agar semua kegiatan yang dilakukan didalam laboratorium dapat berjalan dengan lancar, dibutuhkan sistim pengelolaan operasional laboratorium yang baik dan sesuai dangan situasi dan kondisi setempat. Untuk mencapai hal tersebut, beberapa hal yang telah dijelaskan diatas, perlu diperhatikan peran kepala laboratorium sangat penting dalam menerapkan proses manajemen laboratorium, termasuk dukungan keterampilan dari segala elemen yang ada didalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
BudimarwantiC.M.Si,Pengelolaan Alat dan Bahan DiLaboratoriumKimia,UNY
Lindawati., (2010), Strategi Inventaris Alaf dan Bahan, http//:blogspot.com/2010/04/strategi-inventarisasi-alat-dan-bahan. htm
PeraturanMenteri Negara PendayagunaanAparatur Negara danReformasiBirokrasi, (Nomor 03, 2010), TentangJabatanFungsional .PranataLaboratoriumPendidikan Dan AngkaKreditnya
Riandi,PengelolaanLaboratorium
Suryanta, (2022), ManajemenOperasionalLaboratorium,UniversitasNegeriYogjakarta.
Unit Keselamatan Kerja (2022), Panduan Keselamatan Kerja Laboratorium Institut Teknologi Bandung, Bandung
http://simatupangnovachem.blogspot.com/2012/11/strategi-pengelolaan-laboratorium kimia.html