BENGKULU – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, M. E., mengungkapkan hasil perhitungan komulatif pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada tahun 2023 sebesar 4,26%. Meskipun angka ini sesuai dengan target yang ditetapkan oleh pemerintah daerah, namun terdapat sedikit pelambatan jika dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2012 yang mencapai 4,31%.
Dalam penjelasannya, Win Rizal mengungkapkan bahwa pelambatan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 28,26% tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah sektor pertanian yang mengalami perlambatan. Sehingga hal ini memberikan dampak terhadap sektor lainnya, terutama industri.
“Sebagian besar pertumbuhan ekonomi di Bengkulu berasal dari sektor pertanian yang mencapai 28.26%. Ini berdampak terhadap sektor lainnya, terutama industri. Jika kita lihat pertumbuhan pertanian, meskipun tumbuh sekitar 3%, namun terjadi pelambatan karena pertumbuhan sektor lainnya tidak sebanding. Oleh karena itu, kita perlu memperkuat sektor pertanian agar sektor lainnya juga dapat bergerak dengan baik,” ujar Win Rizal.
Win Rizal juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah memiliki program-program untuk mendukung sektor pertanian sebagai langkah untuk memperkuat dasar ekonomi Provinsi Bengkulu. Dengan meningkatnya pengeluaran di sektor pertanian, diharapkan dapat memberikan dukungan bagi berbagai sektor lainnya yang memiliki keterkaitan dengan pertanian.
“Sektor pertanian menjadi dasar bagi sektor lainnya, terutama dalam industri dan jasa. Pengeluaran di sektor pertanian dapat memberikan efek domino positif pada sektor lainnya. Pemerintah daerah telah meluncurkan program-program yang mendukung pertumbuhan sektor pertanian sebagai upaya untuk memperkuat ekonomi secara keseluruhan,” pungkas Win Rizal.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, yang turut hadir dalam Press Release Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu untuk triwulan IV tahun 2023, itu mengungkapkan rasa syukurnya terhadap hasil pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di Provinsi Bengkulu. Meskipun demikian, ia juga mengakui bahwa jika dibandingkan dengan keseluruhan Sumatera, masih ada dua provinsi dibawah pertumbuhan ekonomi Bengkulu.
“Pertumbuhan ekonomi pasca Covid-19 masih memberikan dampak signifikan terutama pada sektor-sektor tertentu seperti penerbangan dan industri lainnya yang belum sepenuhnya pulih. Kami berharap agar keadaan ini segera membaik dan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi di masa mendatang,” ungkap Isnan Fajri.
Ia juga menekankan optimisme untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada tahun 2024. Dia mengungkapkan bahwa pada bulan Januari lalu, perputaran ekonomi Bengkulu sudah mulai berjalan sedangkan tahun belakang pada bulan Maret, menunjukkan adanya perkembangan positif.
“Pada tahun 2024, kita berambisi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Bengkulu. Adanya perhelatan nasional terkait pelaksanaan demokrasi dan politik diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Meskipun demikian, kita tetap berharap agar dampak dari perhelatan ini tidak menghambat jalannya pembangunan di Provinsi Bengkulu,” katanya. (ri)