LAMPUNG BARAT – Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Lampung Barat, Yudha Setiawan memastikan, produksi kopi robusta asal daerah setempat tidak ada yang mengandung residu pestisida jenis Isoprocarb.
“Beberapa waktu lalu memang pernah ditemukan adanya kopi yang mengandung isoprocarb di Lampung Barat,” jelas Yudha Setiawan.
Menurutnya, kejadian itu pernah sempat heboh karena adanya penolakan dari Jepang terkait ekspor kopi dari Indonesia karena diduga mengandung isoprocarb, dan Lampung juga ikut terdampak karena termasuk penghasil kopi.Pihaknya juga sudah diundang Dirjen Perkebunan untuk membahas masalah tersebut dan hasilnya memang bukan dari petani Lampung Barat.
Yudha Setiawan menambahkan, bahwa selama ini pihaknya telah menggulirkan beberapa program untuk meminimalisir penggunaan pestisida bagi tumbuhan kopi.Seperti pemberian bantuan alat pemotong rumput dan lain sebagainya, ia pun tidak menyalahkan penggunaan pestisida untuk membasmi serangga pada buah kopi namun harus sesuai takaran yang ditentukan.
“Sebenarnya penggunaan pestisida untuk buah atau batang kopi itu diperbolehkan tetapi memang harus sesuai dengan takaran dan petani kita di Lampung Barat selama ini memang disiplin pemeliharaan nya, karena kalau untuk bimtek sendiri sebenarnya kita tidak ada tetapi kita rutin memberikan sosialisasi dan pernah membuat edaran terkait penggunaan pestisida,” ungkap Yudha Setiawan.
Untuk itu dalam rangka membantu meningkatkan produksi kopi di Lampung Barat, pihak pemerintah Provinsi Lampung sudah memberikan intervensi untuk melakukan penyambungan batang kopi seluas 50 hektare.
“Jadi kita ada program dari Provinsi untuk sambung kopi seluas 50 hektare, itu dilakukan dalam rangka membantu meningkatkan produktifitas hasil pertanian kopi kita di Lampung Barat juga membantu mengembalikan kejayaan kopi Lampung agar lebih di kenal luas bukan hanya di Lampung tetapi juga di luar Lampung bahkan luar dunia,” jelas Yudha Setiawan.
Selain itu menurut Yudha, pihaknya juga telah memberikan pembinaan kepada para petani untuk terus bisa meningkatkan kualitas kopi, agar menghasilkan kopi yang berkualitas di pasaran.
Yudha juga mengatakan, bahwa selama ini belum ada asuransi yang di khususkan untuk melindungi hasil produksi kopi di Lampung Barat. Sehingga kedisiplinan para petani untuk pemeliharaan sangat membantu para petani untuk terhindar dari permasalahan yang bisa menyebabkan kerugian bagi para petani. (*)