BANDAR LAMPUNG – Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Lampung, Ahmad Novriwan meminta PTPN I Regional 7 Lampung (sebelumnya PTPN 7) lebih bijak dalam menyelesaikan permasalahan sengketa lahan.
Terlebih di Lampung ada beberapa kabupaten yang masih ada sengketa lahan antara warga dan PTPN I Regional 7 Lampung.
“Mudahan permasalahan sengketa lahan di PTPN I Regional 7 Lampung bisa diselesaikan lebih bijaksana dan selesai sesuai harapan,” kata pemilik media online lintaslampung.com ini di sela Media Gathering dengan PTPN I Regional 7 Lampung di Bandar Lampung, Rabu (11/9).
Di kesempatan itu juga, mantan aktivis ini juga memperkenalkan keberadaan JMSI. Menurutnya, keberadaan JMSI 4 tahun, sudah diakui dewan pers sebagai salah satu konstituen dewan pers.
“Secara nasional ada sekitar 1215 anggota se-Indonesia. JMSI lebih ke ranah bisnis di perusahaan media. Untuk penguatan SDM tugas PWI. Mudahan PTPN I Regional 7 Lampung sukses ke depan, lebih bermanfaat bagi masyarakat Lampung,” ungkapnya.
Regional Head PTPN I Regional 7, Tuhu Bangun berjanji akan lebih bijak dalam menyelesaikan sengketa lahan PTPN I Regional 7 Lampung ke depan dengan menjujung tinggi kemanusiaan.
“Kami siap sinergi. Untuk penyelesaian (sengketa lahan) aset secara kemanusiaan,” kata dia.
Tuhu Bangun menjelaskan, Sub Holding PalmCo dan SupportingCo juga dibentuk pada Desember 2023 untuk meningkatkan hilirisasi produk kelapa sawit dan mengelola aset perkebunan unggul. Langkah tersebut, menurutnya, bukanlah sekadar transformasi struktural. Sub Holding SupportingCo, di mana PTPN I (SupportingCo) berperan penting, mengambil tanggung jawab besar dalam pengelolaan aset perkebunan melalui optimalisasi, diversifikasi, dan divestasi aset.
“Transformasi ini diharapkan memberi nilai tambah signifikan bagi perekonomian. Dalam aksi korporasi ini, PTPN VII bergabung dengan berbagai entitas lain, termasuk PTPN II hingga PTPN XIV, di mana perubahan nama menjadi PTPN I Regional 7 juga terjadi,” tuturnya.
Restrukturisasi tersebut, tambahnya, bukan hanya berdampak pada nama dan struktur, tetapi juga pada bagaimana PTPN I Regional 7 akan bergerak ke depan. Komitmen ESG (Environmental, Social, Governance) menjadi pijakan dalam setiap aktivitas bisnis dan operasional PTPN I Regional 7.
“Dalam kemitraan dengan PTPN IV Regional 7 KSO PalmCo dan PT Sinergi Gula Nusantara (SugarCo), PTPN I Regional 7 bekerja untuk mengelola komoditi sawit dan tebu secara efektif”. Menilik kinerja hingga Agustus 2024, PTPN I Regional 7 mencatat laba sebesar Rp107,68 miliar. Prestasi ini ditambah dengan keberhasilan memborong sembilan penghargaan di PTPN Award 2024.
Penghargaan ini tak hanya simbol prestasi, tetapi juga bukti nyata bahwa unit-unit kerja di Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu mampu bersaing di level tertinggi. Tidak hanya fokus pada core business, PTPN I Regional 7 juga merancang strategi optimalisasi aset melalui kerjasama dengan mitra bisnis.
Optimalisasi ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas karet dan teh serta mengembangkan lahan potensial untuk agrowisata, pertambangan, dan hospitality. Di sisi lain, PTPN I Regional 7 juga berkomitmen mendukung pembangunan Proyek Strategis Nasional, salah satunya dengan menyediakan lahan untuk pembangunan infrastruktur seperti Jalan Tol Lintas Sumatera. Perlu diingat, sebagai bagian dari BUMN, PTPN I Regional 7 memiliki kewajiban untuk menjaga aset negara.(ndi)