LAMPUNG SELATAN – Wafatnya mantan Walikota Bandar Lampung tahun 2005-2010, H. Eddy Sutrisno, membawa duka mendalam bagi berbagai kalangan. Ratusan orang silih berganti berdatangan ke rumah duka di Bumisari, Natar, Lampung Selatan, Kamis (10/10/2024) pagi hingga siang.
Diantara yang melayat dan mendoakan mantan Sekretaris DPD Partai Golkar Lampung itu, tampak beberapa tokoh dan pejabat. Mulai dari Pj Gubernur, Samsudin, Pjs Walikota Balam, Budhi Darmawan, Asisten III Pemkot Balam, Husna, Plt Sekdakab Tubaba, Bayana, mantan Wakil Walikota Balam, Kherlani, dan beberapa tokoh senior lainnya seperti Najammudin MOS, KH Sodri Daram, serta penceramah Lukman Hakim.
Sementara, ratusan pelayat lainnya datang dari berbagai kalangan. Baik yang mengenal Eddy Sutrisno di organisasi sosial kemasyarakatan maupun partai politik dan pemerintahan yang pernah dipimpinnya.
Kherlani, mantan Wakil Walikota Balam saat Eddy Sutrisno menjabat Walikota, datang ke rumah duka sejak pagi. Tokoh masyarakat Lampung yang kini politisi Partai Demokrat itu tampak khusu’ mendoakan sejawatnya. Ia tepekur lama di depan jenazah Eddy Sutrisno dan termasuk jamaah pertama yang mensolatkan dipimpin KH Sodri Daram.
Juga datang dan melayat ke rumah duka, salah satu dari ratusan kader Eddy Sutrisno yaitu Fajrun Najah Ahmad. Mantan Sekretaris DPD Partai Demokrat Lampung ini dikenal memiliki kedekatan tersendiri sejak almarhum menjabat Ketua DPD AMPI Lampung akhir 1980,-an. Dan mendampingi Eddy Sutrisno saat ia menjadi Plt Ketua DPD Partai Demokrat Lampung tahun 2010 silam.
Bersama mantan Wakil Walikota Balam, Kherlani, dan Pjs Walikota Balam, Budhi Darmawan, Fajrun Najah Ahmad memberikan penghormatan terakhir kepada “sang guru” dengan membaca surah Yasin dan mensolatkan.
Diketahui, mantan Walikota Balam itu menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (10/10/2024) dinihari sekira pukul 01.00 WIB. Jenazahnya dikebumikan di pemakaman keluarga, tepat di belakang rumah tinggalnya setelah meninggalkan semua hiruk pikuk urusan dunia.
Selamat jalan, Mas Tris. Damailah dalam pelukan hangat Sang Pencipta. (fjr)