BUKITTINGGI – Siaga darurat Gunung Marapi yang diperpanjang sebulan lalu oleh Pemerintah Kabupaten Agam, kembali diperpanjang untuk periode satu bulan ke depan. Keputusan ini diambil dalam rapat evaluasi penanganan erupsi Gunung Marapi bersama unsur terkait di Mess Pemkab Agam, kemarin.
Perpanjangan siaga darurat dilakukan mengingat aktivitas Gunung Marapi masih tinggi. Selain itu, Pemkab Agam juga memutuskan untuk tetap mendirikan posko tanggap darurat di wilayah terdampak erupsi.
“Ini kali kedua kita memperpanjang siaga darurat, mengingat aktivitas Gunung Marapi masih tinggi,” ujar Bupati Agam Andri Warman dalam rapat evaluasi, dicuplik dariĀ AMCNews.
Dandim 0304 Agam/Bukittinggi, Letkol Arm Bayu Ardhitya Nugroho, mendukung keputusan ini. “Kita tetap mendirikan posko tanggap darurat, meski siaga darurat,” katanya.
Bupati Andri Warman menegaskan bahwa pendirian posko tanggap darurat di nagari-nagari kaki gunung seperti Batu Palano, Sungai Pua, dan Bukit Batabuah sangat penting untuk memantau perkembangan kondisi di lapangan.
“Kita tidak tahu kapan erupsi ini berakhir, bahkan hingga kini masih terjadi dan entah seperti apa ke depannya. Maka kita harus tetap memonitornya dengan mendirikan posko,” katanya.
Dandim Bayu Ardhitya Nugroho memastikan bahwa pihaknya tetap memaksimalkan penanganan erupsi Gunung Marapi meskipun tengah fokus pada pengamanan Pemilu 2024.
“Kita siap melakukan penanganan secara intensif dan maksimal. Selain posko di nagari, kita berharap juga ada posko utama seperti di Kantor Camat Sungai Pua,” sebutnya.
Lebih lanjut, Dandim Bayu Ardhitya Nugroho mengatakan bahwa personel TNI, Polri, pemerintah daerah, dan KSB yang telah dibentuk dapat dimaksimalkan di posko-posko tersebut. (lg)