BENGKULU – Dugaan pencemaran lingkungan dari tanki Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 2439112 di Kelurahan Pasar Kepahiang Kecamatan Kepahiang terus bergulir.
Sebelumnya ada dugaan pipa tangki bocor dan menyebabkan sumur milik warga tercemar, dan saat ini menyusul sekitar 20 sumur warga setempat yang diduga bercampur dengan BBM.
Teranyar, atas dugaan ini PT. Pertamina (Persero) melalui Pertamina Reg Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) langsung mengambil sampel dari sumur warga dan melakukan pengecekan tanki penampungan SPBU pada Rabu 6 September 2023.
Salah satu sumur yang diambil sampel airnya yakni sumur milik Samaun Aras (30) warga setempat yang jaraknya sekitar 30 meter dari lokasi SPBU.
Kediaman milik tepat berada di depan SPBU, dan saat ini airnya tak bisa digunakan karena diduga tercemar.
Namun, tak satupun tim dari Pertamina Palembang yang melakukan pengecekan dan mengambil sampel air di lokasi, yang dapat dikonfirmasi atas kegiatan ini.
Sementara itu, Kepala Dinas LH Kabupaten Kepahiang, Swifanedi Yusda, S.Hut saat dihubungi menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan pengambilan sampel air dari beberapa sumur warga kemudian diuji di laboratorium.
“Hasilnya nanti baru terungkap, apakah adanya pencemaran dari SPBU atau memang air sumur tersebut tercemar dari penyebab lain dan berbahaya atau tidak jika dikonsumsi,” terangnya.
Dikatakannya, bahwa pengecekan dari Pertamina Palembang yang juga mengambil sampel, pihaknya juga tidak menapik hal tersebut.
Disisi lain, pengawas SPBU Pasar Kepahiang, Surya, tidak membatah tuduhan masyarakat pada beberapa hari yang lalu yang melaporkan dugaan pencemaran ini ke pihaknya.
“Pengecekan terakhir pada 12 Maret lalu dan hasilnya aman dan saat ini kita tetap koordinasi dengan owner serta Pertamina Palembang,” singkat Surya. (*)

















