BATUSANGKAR – Badan Geologi Kementerian ESDM RI menetapkan status Gunung Marapi masih berstatus Level III atau siaga.
Penetapan status ini berdasarkan hasil analisis dan evaluasi menyeluruh kondisi gunung Marapi hingga 16 Januari 2024.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar, Yusnen, mengatakan, penetapan status Level III ini berarti aktivitas Gunung Marapi masih menunjukkan peningkatan.
“Aktivitas Gunung Marapi masih menunjukkan peningkatan, ditandai dengan terjadinya erupsi menerus sejak 10 Januari 2024,” kata Yusnen.
Yusnen mengimbau, masyarakat di sekitar Gunung Marapi, pendaki, pengunjung dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi atau Kawah Verbeek Gunung Marapi.
“Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran atau bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi dan ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan,” katanya.
Yusnen juga mengingatkan, masyarakat agar selalu waspada terhadap hujan dan apalagi jika terjadi hujan abu.
Masyarakat diimbau untuk menggunakan masker guna menghindari gangguan saluran pernapasan atau ISPA.
Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
“Seluruh pihak juga diminta untuk menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong/hoaks dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya, namun selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah,” tegasnya.
Yusnen juga menyampaikan bahwa Tanah Datar bersama Pemerintah Daerah sekitar Gunung Marapi senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jalan Hazairin Kota Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi. (pk)