BANGKA — Sumber-sumber air Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Pinang atau yang lebih akrab disapa PDAM mulai berkurang drastis. Tiga sumber air PDAM kini mulai terdampak kemarau panjang.
Bahkan, pihak PDAM memberhentikan distribusi air untuk BPBD yang bakal disalurkan kepda masyarakat terdampak kekeringan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang Dedi Revandi menyebut, mulai hari ini pihaknya sudah mulai mencari-cari sumber air bersih yang baru untuk membantu masyarakat.
Kata Dedi, sebelumnya BPBD selalu mendapatkan distribusi air dari PDAM sebanyak 8.000 liter per harinya.
“Kita lihat sendiri kekeringan kini mengakibatkan sumber-sumber air PDAM mulai berkurang drastis. Sejak hari ini dan selanjutnya kami bakal mencari sumber air baru yang layak untuk masyarakat,” sebut Dedi, Kamis (2/11/2023).
Diakuinya, tak banyak halnyangnbisa dilakukan selain berupaya kembali mencari sumber air lain, baik itu di kawasan Kota Pangkalpinang maupun diperbatasan.
“Sebetulnya mencari sumber air yang tersedia cukup banyak dimusim seperti ini memang sulit, karena hampir semua terdampak kekeringan. Tapi kami BPBD Kota Pangkalpinang tetap berupaya membantu masyarakat untuk mendapatkan air bersih,” pungkasnya.
Kata Dedi, Kecamatan yang penduduknya paling banyak terdampak kekeringan ada di Kecamatan Gerunggang yakni 3.700 jiwa, kemudian Bukit Intan 2.127 jiwa.
Kecamatan Rangkui 1.460 jiwa yang terdampak kekeringan, Kecamatan Gabek 1.034 jiwa, Kecamatan Tamansari 744 jiwa, Pangkalbalam 714 jiwa, dan Kecamatan Girimaya 469 jiwa.
“Sebelumnya kami perhari bisa mengakurkan air itu dua mobil tangki berisi 4.000 liter air, jadi kurang lebih itu 8.000 liter air disalurkan untuk masyarakat yang terdampak kekeringan perharinya,” bebernya. (bp)

















