PANYABUNGAN – Tidak dilanjutkannya pembangunan dinding penahan tanah pada Sungai Batanggadis di areal Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mandailing Natal (Madina) menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat sekitar maupun pihak kampus.
Mereka cemas karena tanah di pinggiran sungai terus tergerus, dan sungai pun bertambah lebar, sebab nantinya juga akan dapat menimbulkan banjir.
Wakil Ketua II STAIN Madina, Dr Kasman MA, berharap Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi dapat memberikan perhatiannya atas kondisi itu, karena STAIN Madina memiliki anggaran yang terbatas.
“Ini sungai besar, kami tidak memiliki anggaran untuk itu. Kami hanya dapat berharap kiranya Pemerintah Daerah Madina maupun Provinsi mengerti dengan kondisi ini,” harapnya, Jumat (8/12).
Kasman, yang juga Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Madina mengatakan, pembangunan dinding penahan tanah yang diharapkan ini sebelumnya telah pernah dikerjakan, hanya saja pengerjaannya tidak selesai karena adanya Covid-19.
“Tahun 2020 sudah dianggarkan dan sudah diukur sepanjang 1,3 Km. Berhubung karena Covid, anggarannya dirasionalisasikan,” sebutnya.
Rasa kekhawatiran itu lah yang mendorong mereka agar pemerintah memberikan perhatian untuk menyambung kerjaan sebelumnya melakukan pelurusan sungai. Sehingga aset puluhan Milliar tersebut dapat terlindungi dan masyarakat sekitar pun tidak terancam banjir. (wp)