BANDAR LAMPUNG – Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Prof. Dr. H. Idrus Ruslan, M.Ag., memberikan pesan mendalam kepada para mahasantri dalam acara Takrim al-Najihin (Haflah Takharruj dan Wisuda Tahfidz) Mahasantri yang digelar di GSG KH Ahmad Hanafiah, Rabu (11/6/2025).
Dalam sambutannya, Prof. Idrus mengapresiasi semangat dan dedikasi para mahasantri yang mampu menjalankan tanggung jawab ganda, baik dalam kegiatan Ma’had maupun perkuliahan. Ia menekankan pentingnya manajemen waktu yang baik agar keduanya dapat dijalani secara seimbang dan optimal.
Ia juga mengingatkan para mahasantri untuk selalu berterima kasih kepada orang tua dan tidak suka membantah. Menurutnya, hal ini adalah bagian dari proses menuju kesuksesan.
Prof Idrus juga menekankan bahwa proses penggemblengan dan pembinaan di Ma’had akan membuahkan hasil di masa depan. Kebiasaan baik yang dijalankan di Ma’had—seperti salat lima waktu, mengaji, menghafal, salat malam, salat sunnah, berpuasa, dan amalan lainnya—perlu terus dilanjutkan meski telah lulus dari Ma’had.
“Di pundak kalian ada dua tanggung jawab. Pertama, kalian adalah intelektual yang berpikir luas, kritis, dan sistematis. Kedua, kalian adalah seorang muslim. Maka jadilah intelektual muslim yang menjaga perilaku dan perkataan,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan empat hal penting yang tidak boleh ditinggalkan dalam hidup. Pertama, selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan, seperti kesehatan dan beasiswa KIP.
“Kalau bersyukur, nikmat akan ditambah. Kalau tidak, akan mengundang murka Allah,” ujarnya.
Kedua, jangan meninggalkan zikir, baik dalam ucapan maupun perbuatan. Berbuat baik kepada siapa pun, termasuk alam, juga merupakan bentuk zikir. Ketiga, jangan lupa berdoa kepada Allah.
“Jangan sombong. Mintalah kepada Allah, niscaya akan diberikan. Tapi penuhi dulu kewajiban,” pesannya.
Keempat, jangan lupa beristighfar. “Bisa jadi ada kesalahan dari anggota tubuh kita yang tak disadari. Maka beristighfarlah,” lanjutnya. Ia juga mengingatkan bahwa keridaan Allah tergantung pada ridha orang tua, dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.
Sementara itu, Mudir Ma’had, Ust. Muhammad Nur, M.Hum., menyampaikan bahwa seluruh penampilan dalam acara ini merupakan hasil latihan bersama oleh para guru yang juga merupakan mu’allim, yaitu para senior mahasantri. Ia menyebut kegiatan ini berlangsung tanpa menggunakan dana dari RKT.
Ust. Nur menekankan bahwa acara ini bukan hanya tentang kelulusan, tetapi tentang bagaimana para mahasantri telah menyelesaikan masa pendidikan mereka di Ma’had al-Jami’ah.
Ketua Pelaksana, Alfin Auliya, merinci jumlah wisudawan sebagai berikut. Mahasantri Semester 2 sebanyak 137 orang, Mahasantri Semester 4 (Mudabbir/ah) 63 orang, dan Pengurus (Mu’allim/ah) 22 orang. Total keseluruhan sebanyak 222 peserta.
Acara ini juga meliputi berbagai kegiatan, seperti Khotmil Qur’an yang diikuti 124 mahasantri, wisuda Takrim al-Najihin oleh 127 peserta, Haflah at-Takharruj Mudabbir/ah oleh 63 peserta, dan Purna Bakti mu’allim/ah oleh 22 peserta.
Selain wisuda tahfidz, momen ini juga menjadi ajang penghormatan kepada para pengurus Ma’had yang telah purnabakti. Mereka diberi penghargaan atas dedikasi dan kontribusi luar biasa dalam membangun serta memajukan Ma’had al-Jami’ah.
Acara turut dihadiri oleh orang tua mahasantri, alumni Ma’had, para dosen, wakil dekan, serta tamu undangan yang hadir untuk memberikan ucapan selamat dan dukungan bagi para wisudawan. (An/NF)