HeadlineLampung Raya

Tanpa Sosialisasi, Warga Tolak Proyek SPAM

PESAWARAN – Ditengarai akibat pejabat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pesawaran kurang cermat dalam merencanakan lokasi proyek pembangunan sarana penyediaan air minum atau SPAM, kegiatan yang ditangani Dinas PUPR itu pun mendapat penolakan dari warga Kecamatan Way Lima.

Sebagaimana diketahui, pada APBD Kabupaten Pesawaran Tahun Anggaran 2023 diprogramkan proyek SPAM yang berlokasi di Dusun IV, Desa Sukamandi, Kecamatan Way Lima.

Persoalan timbul karena proyek prestisius tersebut akan menjadikan Kali Buntu yang ada di Desa Sukamandi sebagai sumber mata airnya. Selain itu, terkait adanya rencana pembangunan proyek SPAM, juga belum pernah disosialisasikan sebelumnya kepada masyarakat setempat.

Penolakan warga atas adanya proyek SPAM tersebut disampaikan Iwan. “Masyarakat menolak proyek ini karena belum pernah ada sosialisasi, baik rekanan apalagi pejabat Pemkab Pesawaran. Tiba-tiba saja pada 16 November lalu datang pekerja membawa paralon dan peralatan kerja ke Dusun IV. Setelah ditanya, sopir dan pekerja menjawab kalau mereka akan mengerjakan proyek SPAM,” urai Iwan, sebagaimana dikutip dari helloindonesialampung.com.

Dikatakan, warga menolak adanya proyek SPAM bukan hanya karena tidak adanya sosialisasi sebelumnya. Namun juga pilihan menjadikan Kali Buntu sebagai sumber mata air, sangat tidak memadai.

“Selama ini, potensi air yang ada di Kali Buntu hanya cukup untuk kebutuhan rumah tangga warga disini, selain untuk mengairi sawah. Kalau proyek SPAM menjadikan kali ini sebagai sumber mata airnya, dipastikan warga akan kekurangan air,” kata Iwan lagi.

Menurut dia, pada tahun 2023 ini saja warga setempat banyak yang gagal panen akibat sawahnya kekurangan pasokan air. Apalagi bila sumber air Kali Buntu akan disedot untuk SPAM, dipastikan warga kekurangan air dan para petani tidak bisa lagi menggarap sawahnya.

Mewakili warga masyarakat Desa Sukamandi, Kecamatan Way Lima, Iwan meminta Pemkab Pesawaran meninjau ulang lokasi Kali Buntu sebagai sumber mata air proyek SPAM. Serta bisa mencarikan solusi yang terbaik untuk warga masyarakat setempat.

“Kan tidak adil kalau warga disini jadi kekurangan air karena habis disedot untuk dikirim ke desa lain. Cobalah pemkab mencari solusi yang terbaik,” tuturnya lanjut.

Sementara seorang tokoh masyarakat Kecamatan Way Lima yang dihubungi Senin (27/11/2023) siang, melalui telepon menyatakan keheranannya mengapa proyek SPAM menggunakan Kali Buntu sebagai sumber air.

Karena selama ini, selain debitnya relatif kecil, juga menjadi kebutuhan utama warga setempat, khususnya untuk mengairi sawah dan kebutuhan harian mereka.

“Kelihatan betul kalau proyek ini hanya diatur dari atas meja oleh Bappeda, tanpa melakukan pengecekan ke lapangan. Sayang kan, ini proyek sangat bagus tapi karena pejabat perencanaan pembangunannya kurang cermat, akibatnya mendapat penolakan,” ucap tokoh masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya ini.

Ia meyakini, persoalan ini akan mendapat perhatian serius dari Bupati Pesawaran. Karena selama ini ia dikenal sangat mendahulukan kemanfaatan sebuah proyek pembangunan bagi masyarakat sekitar.

“Kalau Bupati tetap seperti yang dulu, yang selalu mendahulukan kemanfaatan proyek bagi warga sekitar, pasti dia akan cek langsung ke lapangan dan bila benar membawa mudharat bagi warga, bisa saja dipindahkan ke lokasi lain sumber air SPAM itu,” imbuh tokoh yang mengaku memiliki kedekatan dengan Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona Kaligis. (fjr)

Related Posts

Load More Posts Loading...No More Posts.