BANGKA – Ratusan nelayan Sungailiat berunjuk rasa di Kantor Bupati Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (13/3/2023).
Dalam aksinya, mereka menuntut pendalaman alur Muara Air Kantung yang menjadi tempat keluar masuk perahu nelayan.
Aksi ini dilakukan lantaran puncak dari kekesalan dan kekecewaan para nelayan setempat, terhadap permasalahan pendangkalan alur Muara Air Kantung Sungailiat yang tak kunjung selesai.
Sebelumnya ratusan nelayan Sungailiat ini sempat mendatangi Kantor PPN Sungailiat, namun dinilai tidak menemukan jalan keluar.
Saat tiba di Kantor Bupati para nelayan harus menelan kekecewaan, lantaran Bupati Bangka Mulkan yang ingin mereka temui tidak berada di tempat. Para nelayan hanya ditemui oleh Sekda Bangka Andi Hudirman.
“Tolong hadirkan Bupati untuk datang ke sini menemui kami di sini, karena kami di sini meminta kejelasan dan meminta penyelesaian terhadap pendangkalan alur muara,” kata juru bicara nelayan, Slamet.
Nelayan juga menaruh kecewa terhadap pernyataan Sekda Bangka yang menjelaskan persoalan sengketa proyek pengerukan alur muara dan pengerukan tersebut merupakan wewenang Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel.
“Kami tidak peduli siapa yang ngeruk, tapi tolong Pemkab Bangka untuk bantu keruk alur Muara Air Kantung. Sebab kami mau makan, mau cari ikan,” ujarnya.
Menurut nelayan, permasalahan pendangkalan alur Muara Air Kantung ini sudah terjadi sejak lama namun tidak menemukan jalan keluar.
“Penyempitan alur muara ini sudah belasan tahun pak, namun sampai sekarang tidak ada solusi. Kami tunggu, minta pihak Pemkab Bangka harus bertanggung jawab atas pengerukan ini. Sebab ini sudah lama,” katanya.
Nurma, salah satu nelayan yang mengikuti aksi damai di Kantor Bupati Bangka berharap kedatangan ratusan nelayan ini bisa ditanggapi.
” Tidak ada perkembangannya, saya sudah punya cucu tiga tapi sampai sekarang tidak ada perkembangan dan solusinya. Kami berharap aspirasi masyarakat nelayan hari ini bisa ditanggapi. Kami minta alur muara itu diperbaiki atau dikeruk, sehingga perahu kami bisa keluar masuk,” kata Nurma.
Ratusan nelayan ini kemudian langsung membubarkan diri, setelah mendengar penjelasan dari Sekda Bangka yang menyatakan akan berusaha menurunkan alat berat untuk melakukan pengerukan dan pendalaman alur Muara Air Kantung secepatnya. (*)