MEDAN – Bobby Nasution, Walikota Medan, mengajukan pengakuan Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman yang terletak di jalan PDAM Tirtanadi, di Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, sebagai warisan budaya kota. Bangunan masjid ini diperkirakan telah berdiri dalam 400 tahun.
Bobby Nasution mengungkapkan usulan itu ketika melakukan Safari Jumat di Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman pada Jumat (17/11/2023). Menjadikannya sebagai warisan budaya akan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang sejarah masjid ini.
“Umur Masjid Kedatukan Sunggal Serbanyaman hampir sama dengan umur Kota Medan, yang berusia 433 tahun. Saya ingin bangunan ini diakui sebagai Warisan Budaya, sehingga banyak masyarakat yang mengenal cerita dan sejarah dibalik masjid ini,” terang Bobby Nasution.
Menurutnya, sampai sekarang belum ada renovasi atau perbaikan yang telah dilakukan, baik oleh Pemko Medan maupun Kedatukan Sunggal Serbanyaman. Selain tempat beribadah, masjid ini juga bisa menjadi warisan budaya.
“Andaikan perlu diperbaiki atau direnovasi, pekerjannya harus didasari oleh keahlian yang tepat. Jika tidak, ada kemungkinan sejarah di sini akan hilang. Rencana renovasi yang telah disusun oleh pengurus masjid sudah cukup baik; mari kita wujudkan perbaikan Masjid Kedatukan Sunggal Serbanyaman,” kata Bobby Nasution.
Terkait dana renovasi masjid, Bobby Nasution mengatakan Pemko Medan akan memberikan bantuan. Selain bantuan dana simbolis yang akan diterima oleh pengurus masjid pada awal 2024, Pemko Medan juga berencana berdonasi secara pribadi untuk Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman.
“Pemko Medan akan membantu pembiayaan renovasi masjid ini. Dana akan diberikan secara simbolis dan akan diterima oleh pengurus masjid di awal tahun 2024. Namun demikian, pengurus masjid sudah bisa menerima bantuan dari Pemko Medan langsung,” ungkap Bobby Nasution.
Bersama dengan kepala adat Kedatukan Sunggal Serbanyaman, Yang Mulia Datuk Raja Syahlafati Ichsan, para datuk Kedatukan Sunggal Serbanyaman, Al Ustadz H Azhari Juliadi SP, Ketua BKM Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman Datuk Indra Jaya, serta pimpinan perangkat daerah Pemko Medan, Bobby Nasution berharap Safari Jumat ini akan menjadi titik awal perhatian Pemko Medan terhadap masjid bersejarah ini, karena sebelumnya Pemko Medan terbilang jarang mengunjunginya.
“Saya mohon agar Camat dan Lurah sering mengunjungi masjid ini. Perangkat daerah Pemko Medan juga harus sering berkunjung ke sini, bahkan kegiatan atau acara Pemko Medan bisa diadakandi masjid ini, agar semakin banyak masyarakat yang mengenal masjid ini,” kata Bobby Nasution.
Bobby Nasution juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pengurus Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman yang telah mendukung pembangunan yang dilakukan Pemko Medan, seperti pembuatan saluran drainase di wilayah ini, yang melibatkan tanah masjid.
“Saya sangat berterima kasih kepada pengurus Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman yang telah mengizinkan tanah mereka digunakan untuk pengerjaan drainase tanpa meminta biaya apapun. Saluran drainase ini dibuat oleh Pemko Medan untuk kepentingan warga Medan. Semoga dengan kebaikan hati ini, genangan air di Kota Medan, khususnya di Kecamatan Medan Sunggal, akan berkurang,” ujar Bobby Nasution.
Sementara itu, Kepala Adat Kedatukan Sunggal Serbanyaman Yang Mulia Datuk Raja Syahlafati Ichsan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Walikota Medan Bobby Nasution yang mengusulkan masjid ini sebagai warisan budaya Kota Medan.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Bobby Nasution yang ingin menjadikan Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman ini sebagai Warisan Budaya. Dengan menjadi warisan budaya, masjid ini akan terawat, terjaga, dan semakin banyak orang mengenalnya,” kata Datuk Raja.
Terkait penggunaan tanah masjid untuk saluran drainase, Datuk Raja menegaskan dukungan penuh terhadap program pembangunan yang dijalankan oleh Pemko Medan, seperti pembuatan saluran drainase, yang merupakan upaya Pemko Medan dalam mengatasi banjir.
“Kami dari Kedatukan Sunggal Serbanyaman sangat mendukung pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemko Medan. Karena itu, kami memberikan izin tanpa memungut biaya sedikitpun. Hal ini juga menjadi upaya kami dalam membantu masyarakat, terutama yang terdampak banjir di wilayah tersebut,” jelas Datuk Raja. (mpr)