BATAM – Kebutuhan komoditas bahan pokok ikan per bulannya di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau mencapai 1500 ton, sehingga per tahun membutuhkan 18 ribu ton.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perikanan Kota Batam, Ridwan Afandi.
“Kebutuhan ikan sekitar 18.000 ton per tahun, itu berbagai macam ikan ada benggol, selar, tongkol, ikan mata besar,” ujar Ridwan usai tinjau distributor ikan di Kota Batam, Selasa (7/3/2023).
Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan di gudang ikan PT. Hasil Laut Sejati, Anggota Tim Satgas Pangan Kepri Kombes Pol. Nasriadi mengatakan pihak perusahaan juga mendatangkan ikan dari Pulau Jawa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Batam.
Ia juga meminta kepada pihak perusahaan agar dapat mengutamakan pendistribusian ikan kepada masyarakat di Kota Batam.
Diakuinya, hingga saat ini pasokan ikan di Kota Batam masih tercukupi.
Namun pihaknya juga terus melakukan secara berkala untuk menjadi ketersediaan ikan jelang Ramadhan.
“Stok cukup. Harapan kami supaya menjami ketersediaan ikan di Batam, tidak ada kenaikan harga jelang Ramadhan khususnya ikan,” ujar dia.
Sementara itu, Kombes Pol. Nasriadi mengatakan untuk memenuhi kebutuhan ikan di Batam, maka perusahaan ini mendatangkan ikan itu dari Jawa, kemudian di stok lalu dipasarkan di Batam.
“Hasil pengecekan kita di dalam, mereka hanya menjual pemasarannya di sekitar batam, ada juga ke Riau, Jakarta dan Jawa. Jadi kita harapan stok yang ada di utamakan untuk masyarakat Batam dulu. Kalau sudah terpenuhi, baru boleh kirim ke luar Batam,” kata Kombes Pol. Nasriadi.
Adapun ikan yang didatangkan dari Pulau Jawa adalah Juwana Pati, Jawa Tengah.
“Kiriman dari Jawa seminggu lalu karena stok ikan kembung sudah menipis, sekitar 13-14 ton. Itu dari Jawa, Juwana Pati Jawa Tengah,” ujar Kombes Pol. Nasriadi. (*)