MURATARA – Sahril Sidik, Warga Desa Sungai Kijang Kecamatan Rawas Ulu mengungkapkan, istrinya bernama Pesi pernah melihat harimau berkeliaran di areal perkebunan sawit tempatnya bekerja.
Bahkan istri Sidik, Pesi sempat tak sadarkan diri usai melihat harimau tersebut.
“Iya istri saya yang pingsan setelah melihat itu. Sudah tiga orang pernah lihat termasuk istri saya,” ujarnya
“Setelah istri saya, ada lagi orang lihat di tempat yang sama. Terus kernet alat berat lihat juga,” katanya.
Sidik mengungkapkan, istrinya bekerja sebagai tukang semprot kebun sawit di perusahaan tersebut.
Saat sang istri tak sadarkan diri usai melihat harimau, Sidik diberitahu oleh rekan-rekan kerja istrinya.
“Kejadiannya dua minggu lalu, istri saya nyemprot sama pekerja yang lain,” ungkapnya.
“Setelah istri saya, ada lagi orang lihat di tempat yang sama. Terus kernet alat berat lihat juga,” katanya.
Sidik mengungkapkan, istrinya bekerja sebagai tukang semprot kebun sawit di perusahaan tersebut.
Saat sang istri tak sadarkan diri usai melihat harimau, Sidik diberitahu oleh rekan-rekan kerja istrinya.
“Kejadiannya dua minggu lalu, istri saya nyemprot sama pekerja yang lain,” ungkapnya.
“Saya ditelepon teman-temannya, saya jemput dia ke sana, pas saya di sana, istri saya pingsan, tangannya keram, alhamdulillah sekarang sudah baikan,” ujarnya.
Sementara itu, sejumlah warga mengaku melihat harimau di areal perkebunan sawit di Desa Sungai Kijang, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Warga mengaku melihat harimau berkeliaran dalam areal perkebunan sawit milik PT Agro Muara Rupit (AMR).
Kepala Desa Sungai Kijang, Ibnu Hajar mengungkapkan ada beberapa warganya yang bekerja di perusahaan tersebut bercerita pernah melihat harimau berjalan di antara pepohonan sawit.
“Informasi dari orang-orang yang bekerja di PT itu memang betul ada yang lihat, di kebun sawit, yang bilang itu orang-orang yang bekerja di PT itulah,” kata Ibnu Hajar, Rabu (21/12/2022).
Dia mengatakan, warganya yang bercerita pernah melihat harimau di kawasan perkebunan sawit tersebut bukan hanya satu atau dua orang.
Beberapa warga yang mengaku melihat binatang buas itu saat sedang bekerja atau ketika hendak pulang.
“Sudah banyak juga yang bercerita itu, pernah lihat, ada yang lagi kerja lihat, ada yang lagi mau pulang. Jejaknya ada juga yang pernah lihat, cuma tidak ada yang sempat foto karena tidak berani, jadi langsung cepat-cepat pulang,” kata Ibnu Hajar.
Meski demikian, dia menyatakan belum ada kejadian orang diterkam harimau di desa tersebut.
Ibnu Hajar berharap instansi terkait segera menindaklanjuti terkait cerita warga yang mengaku pernah melihat harimau di areal perkebunan sawit tersebut.
“Minta-minta jangan sampai ada (kejadian), makanya harapan kita supaya ada tindaklanjut dari instansi terkait,” harapnya.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Muratara, Mathir mengatakan, menindaklanjuti informasi dari masyarakat tersebut pihaknya akan melakukan pengecekan.
“Kalau laporan ke kita belum ada, tapi karena informasi ini sudah banyak, kita akan mengeceknya, apa betul harimau, atau binatang sejenis lainnya, tentu berkoordinasi dengan BKSDA,” katanya. (sp)