GUNUNGTUA – Memperingati Hari Pahlawan 10 November, puluhan wartawan dan LSM serta pegiat sosial melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Padang Lawas Utara (Paluta), Jumat (10/11). Dalam aksi ini, massa menuntut agar Pemerintah Kabupaten Paluta mencabut perlakuan istimewa kepada Andar Amin Harahap mantan Bupati Padang Lawas Utara.
Selain itu, para pengunjuk rasa juga meminta agar PNS bersikap netral dan tidak ikut politik praktis dalam menjelang pemilu serta meminta Sekda Paluta Patuan Rahmat Syukur Hasibuan beserta sejumlah kepala OPD tidak ikut serta dalam kegiatan sosialisasi mantan Bupati Paluta Andar amin Harahap yang mencalonkan diri menjadi calon legislatif DPR RI dari Partai Golkar.
Sebagai wujud kekecewaan, massa melakukan aksi tabur bunga di depan pintu masuk kantor bupati, sebagai wujud matinya netralitas PNS di Pemkab Paluta menjelang pemilu. Massa juga meminta kepada Pemkab Paluta untuk tidak mendiskriditkan Hariro sebagai Plt Bupati Paluta. Di mana Andar Amin telah resmi berhenti sebagai Bupati Paluta.
Aksi damai sempat ricuh saat massa memaksa masuk ke halaman Kantor Bupati Paluta yang dijaga ketat aparat kepolisian dan Satpol PP, akibatnya aksi saling dorong tidak bisa dihindari. Setelah beberapa jam berorasi, pihak perwakilan Pemkab Paluta dalam hal ini Kabag Hukum Pemkab Paluta menemui massa.
Kabag Hukum Pemkab Paluta, Riki Harahap, menyampaikan kepada massa awak media dan LSM apa yang menjadi tuntutan massa akan melaporkan hal tersebut kepada pimpinannya.
“Kami menerima semua aspirasi rekan-rekan media dan LSM kami berjanji akan menindak lanjuti hal ini kepada pimpinan kami,” ujarnya.
Selain melakukan aksi di depan Kantor Bupati Paluta, massa aksi juga melakukan unjuk rasa di depan Kantor DPRD Paluta.(wp)