BATAM – Minggu (5/3/2023) siang, cuaca di area blok F, Kaveling Sei Tering, Melcem Batam mendung disertai hujan rintik-rintik.
Sejumlah anak dan orang dewasa tampak berada di lokasi bekas longsor di RT 03, RW 06 Kelurahan Tanjung Sengkuang.
Mereka tampak sedang menatap sebuah lubang yang berada tidak jauh dari drainase utama Batuampar itu.
Meski tidak lama berada di lokasi, namun warga silih berganti mendatangi lokasi tersebut.
Lubang bekas galian itu memang sebelumnya digali oleh warga setempat.
Bukan tanpa alasan, tujuan menggali dan membersihkan tanah bekas longsor tersebut yakni untuk menyelamatkan Amir seorang securiti yang menjadi korban tanah longsor milik PT. Union Batuampar, pada Sabtu (4/3/2023).
“Lokasi ini sejak kemarin siang hingga hari ini, padat dikunjungi oleh masyarakat. Orang yang datang ke lokasi pada umumnya kami tidak kenal, mereka bukan warga setempat,” sebut Oma saat ditemui di lokasi kejadian.
Menurut Oma, kejadian tersebut membuat warga sekitar heboh. Termasuk dirinya.
“Saat kejadian, sekitar pukul 13.30 WIB, saya sedang dalam kamar. Saya dengar suara brak. Saya pikir mobil tabrak rumah saya,” kata Oma.
Dirinya baru mengetahui jika ada securiti yang tertimbun setelah mendengar teriakkan dari rekan korban dari balik jurang.
“Sontak saya langsung keluar dengan badan gemetar sembari memanggil warga setempat untuk menolong korban,” imbuhnya.
Oma mengaku, proses pencarian cukup lama, yakni hampir dua jam pasca kejadian.
Waktu ditemukan, Amir belum meninggal. Dia masih bernapas saat ditolong dan dievakuasi ke RS Harapan Bunda baru meninggal dunia di sana.
“Jenazahnya langsung dimandikan dan sudah dipulangkan ke kampung halamannya di Bone Sulawesi,” jelasnya.
Berdasarkan pantauan Tribun Batam.id di lokasi kejadian, sejumlah warga yang penasaran terus berdatangan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Tempatnya yang cukup sempit membuat mereka harus ngantri untuk melihat titik lokasi ditemukan securiti itu.
Warga yang datang, pada umumnya menyuarakan turut berbelasungkawa atas kejadian tersebut.
Mereka tidak lama berada di lokasi lantaran takut ada longsor susulan.
Karena cuaca tidak mendukung, beberapa diantaranya membawa serta payung berbagai jenis dan warna.
Di lokasi sendiri, tampak sepasang sendal jepit, sehelai baju warna hitam dan sejumlah sekup dan cangkul yang sebelumnya digunakan warga untuk menggali tanah.
Saat ini tidak hanya tanah saja yang ada di lokasi, namun pasir berwarna putih berserakan di sekitar drainase tersebut.
Dari informasi yang dihimpun di lapangan, awalnya korban dan seorang temannya sedang mancing di area longsor tersebut.
Karena intensitas hujan cukup tinggi membuat tanah setinggi puluhan meter itu bergeser hingga longsor dan menimpa korban.
Saat itu, korban sempat menyelamatkan diri, namun usahanya itu sia-sia setelah longsor susulan yang cukup besar menyeret korban hingga jatuh bersama tanah longsor tersebut. (*)

















