LAMPUNG UTARA – Keluarga Korban kecelakaan ulah armada batubara minta pendampingan hukum pada Kantor Hukum Debi Oktarian and Partners guna mendapatkan keadilan atas kejadian naas yang menimpa Henti Maylina pelajar yang kakinya remuk terlindas mobil tronton bermuatan batubara.
Debi Oktarian, Advokat handal yang merupakan putera daerah Lampung Utara kepada Lintas Lampung mengatakan pihaknya siap mengawal kasus kecelakaan yang menimpa gadis remaja asal Desa Kalibalangan saat pulang dari menjenguk kerabatnya di RS. Handayani Kotabumi.
Menurut Bang Debi, sapaan karibnya, gadis belia yang masih berstatus pelajar kelas 9 di salah satu SMP negeri yang ada di Bumi Ragem Tunas Lampung itu menjadi korban keganasan armada batubara dengan muatan berlebih (ODOL) yang bebas melenggang di Jalan Lintas Tengah Sumatera wilayah Lampung Utara.
“Pihak keluarga korban (Suhaimi) ayahnya, meminta kami untuk menjadi kuasa hukum untuk mengawal proses hukum agar berjalan dengan objektif dan transparan. Miris melihat korban yang usianya masih sangat belia, masa depannya direnggut oleh kebiadaban armada batubara yang sudah sangat meresahkan masyarakat, adinda Henti harus merelakan bagian tubuhnya hancur dihantam mobil batubara,” kata Debi Oktarian.
Berdasarkan surat kuasa khusus dengan nomor 013/SK Pid/DOA/IV/2024 orang tua korban, Suhaimi SL memberikan kuasa kepada Advokat Debi Oktarian, Nurdin, dan Dendi Satria Febrialdi untuk mengurus semua persoalan hukum atas peristiwa naas yang menimpa buah hatinya pada Kamis Malam 25 April 2024 yang kini masih terbaring lemah di RS. CMC Kotabumi dengan tindakan medis amputasi yang akan dilakukan oleh dokter.
Dirinya kembali menegaskan akan mengawal proses hukum demi keadilan dan kepastian hukum terhadap kliennya yang menjadi korban keganasan armada batubara. Ia meminta agar aparat penegak hukum dapat bekerja secara profesional dan bertindak objektif, transparan, dan akuntabel demi menjaga kepercayaan di hati masyarakat atas marwah institusi Polri.
“Berikan pelayanan pada masyarakat, Kepolisian agar bekerja secara profesional dan transparan dengan penilaian yang objektif. Pertimbangkan masa depan korban yang masih panjang, lihat ananda Henti Maylina yang kini terancam cacat seumur hidup gara-gara ulah mobil batubara,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Musibah tak berujung, armada pengangkut batubara kembali makan korban. Kali ini siswi SMP jadi korban kegilaan kendaraan ODOL yang melintas di Jalan Lintas Tengah Sumatera tepatnya di seputaran Jalan Alamsyah Ratu Prawiranegara kabupaten setempat.
Korban Henti Maylina (14) mengalami kecelakaan dan remuk pada pergelangan kaki sebelah kiri akibat terlindas mobil tronton bermuatan batubara dengan nomor polisi (Nopol) BE 8990 AUB dari arah Bukit Kemuning menuju arah Bandar Lampung.
Menurut penuturan bibi korban, Indah (30) warga Desa Kalibalangan, Ia bersama keponakannya pulang dari menjenguk kerabatnya yang sedang dirawat di RS. Handayani. Sepulang dari sana, keduanya berboncengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vega ZR, tiba di depan gerai Alfamart dekat SPBU Hi. Yusuf Kelapa Tujuh, motor yang dikendarainya menghindari lubang yang cukup dalam, naas, saat akan menghindari lubang, sepeda motor yang dikendarainya tergelincir dan jatuh, bersamaan datang dari arah belakang Mobil armada batubara berwarna putih yang langsung menggilas kaki keponakannya.
“Motor saya itu pas ngerem, karena depan motor saya itu (ada) lubang. Saya itu menghindar (lubang) tiba-tiba mobil (batubara) itu sampai. Saya itu narik badan keponakan saya, tapi saya enggak sadar kalau kaki keponakan saya itu kelindas mobil, karena saya juga jatuh dari motor,” kata bibi korban, saat dikonfirmasi di RS. CMC Kotabumi, Kamis, (25/04) malam.
Armada batubara yang menabrak, kata dia, mencoba kabur meninggalkan keduanya dilokasi kejadian. Namun berkat kesigapan warga setempat, mobil mampu diberhentikan.
“Kabur mobilnya. Langsung dikejar sama orang-orang yang yang ngeliat. Kami dibantu dianterin ke rumah sakit sama mobil travel yang kebetulan ada dilokasi,” jelasnya.
Tiba dirumah sakit, sambung dia, dirinya langsung menghubungi saudaranya yang juga orang tua dari korban, Henti Maylina.
“Saya langsung nelpon menghubungi kakak, orang tua dari keponakan saya, Henti Maylina,” ujarnya.
Sementara itu, orang tua korban, Suhaimi (50) warga Desa Kalibalangan saat dikonfirmasi di rumah sakit setempat mengatakan buah hatinya menjadi korban kecelakaan yang disebabkan oleh kendaraan batubara selepas magrib sekira pukul 18.30 WIB.
Dirinya sangat syok mendengar kabar yang disampaikan adiknya, sebab dirinya tahu mereka sedang menjenguk kerabatnya yang sedang dirawat di rumah sakit, namun tiba-tiba datang kabar mereka berdua mengalami kecelakaan parah.
“Anak saya kecelakaan dikarenakan mobil batubara. Anak saya patah kaki terinjak ban mobil, sekarang dirawat di RS. CMC Kotabumi ini. Anak saya itu sudah dipinggir (jalan), tapi masih kelindas mobil. Hasil rontgennya telapak kaki anak saya hancur,” ucapnya lirih.
Masih kata dia, menurut informasi pihak kepolisian, sopir mobil sudah diamankan pihak kepolisian dan dibawa ke Polres Lampura. Dirinya berharap armada batubara tidak lagi melintas di Lampung Utara.
“Harapan saya pak, mobil batubara itu jangan lagi lewat di jalan lintas sumatera ini pak. Dari Kotabumi sampai Gunung Labuhan, jalannya hancur. Saya enggak bisa terima dengan kejadian ini, kaki anak saya cacat seumur hidup,” ujarnya.
Hal senada disampaikan kerabat dekat korban, Daniel Priyadinata yang juga anggota DPRD Lampura terpilih membenarkan kerabat dekatnya mengalami peristiwa naas. Korban yang merupakan sepupunya itu dilindas mobil tronton bermuatan batubara arah Bandar Lampung.
“Korban ini dari jenguk keluarga yang dirawat di RS Handayani. Pas diperjalanan pulang, mereka berdua kecelakaan di depan Alfamart SPBU Hi Yusuf Taruko, kakinya dilindas mobil tronton batubara. Hasil koordinasi dengan dokter tadi, katanya harus ada tindakan amputasi. Diatas mata kaki itu patah, dibawah mata kaki itu hancur,” jelasnya.
Terpisah, Kasat Lantas Polres Lampura, Iptu Joni Carter saat dikonfirmasi awak media via pesan Whatsapp membenarkan peristiwa dimaksud. Untuk sopir mobil sudah diamankan petugas.
“Sudah kita amankan Sopirnya. Nanti kita informasikan kembali, karena anggota masih melakukan pemeriksaan terhadap sopir,” balasnya. (ra)