HeadlinePolitikSumatera

Dua Fraksi DPRK Sebut Banjir di Aceh Barat Akibat Kerusakan Hutan

ACEH BARAT – Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) dan Fraksi Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Barat satu suara bahwa penyebab banjir yang melanda Bumi Teuku Umar akibat maraknya pembalakan dan penambangan ilegal di kawasan hutan. Pernyataan itu disampaikan dalam Rapat Paripurna kesembilan masa sidang ketiga tentang Rancangan Qanun (Raqan) Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (RAPBK) tahun 2024, Rabu, 22 November 2023.

Kedua fraksi meminta aparat penegak hukum dan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengambil tindakan tegas. Ketua Fraksi PAN, Nasruddin, mengatakan banjir yang melanda bukan hanya disebabkan intensitas hujan yang tinggi tetapi ada faktor lain menjadi penyebab, seperti pembalakan liar dan terutama aktivitas penambangan emas secara ilegal.

“Yang akhir-akhir ini semakin marak dilakukan,” kata Nasruddin, Rabu, 22 November 2023.

Dia menyampaikan penambangan liar dapat menimbulkan dampak kerusakan lingkungan dan hutan. Oleh karena itu dia mendesak pemerintah kabupaten segera menyurati pemerintah provinsi untuk memberikan perhatian khusus terhadap permasalahan tambang-tambang ilegal tersebut.

Begitu juga dengan aparat penegak hukum harus segera mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku yang melakukan pembalakan liar serta penambangan ilegal.

“Jika permasalahan ini dibiarkan berlarut-larut, maka tidak tertutup kemungkinan akan terjadi banjir yang lebih besar, yang akan menerjang pemukiman penduduk di tepian sungai bahkan hingga Kota Meulaboh,” ujar Nasruddin.

Sementara itu, Juru Bicara Fraksi Gerindra DPRK Aceh Barat, Ahmad Yani, menyampaikan pengundulan hutan juga menjadi faktor penyebab banjir semakin cepat meluas.

Termasuk tambang liar yang tidak ditertibkan. Ahmad Yani menyarankan pemerintah kabupaten untuk menjadikan penanggulangan banjir menjadi suatu prioritas. Hal ini dianggap penting karena mengingat banyak kerusakan kerusakan fasilitas umum seperti jalan dan jembatan, hingga termasuk peternakan dan pertanian.

Disamping itu perbaikan dan rehabilitas serta penanganan serta penanganan kesehatan preventif dan kuratif pascabanjir harus pula segera ditingkatkan. Seperti membangun tempat pengungsian di daerah yang susah diakses ketika banjir.

“Juga disiagakan beberapa rubber boat di kecamatan-kecamatan rawan banjir,” kaya Ahmad Yani. (ajnn)

Related Posts

Load More Posts Loading...No More Posts.