BENGKULU – Ada kejadian menarik saat pekerja sosial Dinas Sosial bersama Pemdes Tanjung Karet Kabupaten Bengkulu Utara menjalankan tugasnya menempel rumah-rumah penerima Bansos dengan stiker bertuliskan “Keluarga Pra Sejahtera Penerima Bansos,”.
Di salah satu rumah warga yang sebelumnya terdata sebagai penerima Bansos, menolak permintaan petugas.
Warga tersebut tak mau muka rumahnya dipasangi stiker penerima Bansos. Petugas pun tak memaksa, dengan melontarkan konsekuensi yang mesti dihadapi jika menolak.
Yakni, penerima Bansos diminta mengundurkan diri sebagai penerima Bansos.
Permintaan petugas pun disanggupi, warga tersebut memilih mundur sebagai penerima Bansos.
Kades Tanjung Karet Sarkawi menerangkan, warga yang memilih mundur tersebut memang tergolong keluarga mampu.
Namun, selama ini memang belum tergerak untuk mundur secara mandiri.
“Alhamdulillah, saat akan kita pasangi stiker tadi, warga tersebut mengundurkan diri,” kata Kades.
Ia juga menerangkan, masih ada warganya yang memang dinilai layak namun belum mendapatkan program Bansos.
Mereka juga sudah diusulkan ke Dinas Sosial, untuk masuk sebagai pengganti program penerima Bansos.
Kabupaten Bengkulu Utara sendiri saat ini tengah gencar melakukan pemasangan stiker penerima Bansos, ke 215 desa dan 5 kelurahan yang ada.
Kadis Sosial Bengkulu Utara Agus Sudrajad, SE menuturkan salah satu tujuan dari pemasangan stiker tersebut adalah agar masyarakat yang merasa mampu memiliki kesadaran untuk mundur mandiri sebagai penerima Bansos.
Pasalnya, data penerima tersebut sudah ditetapkan oleh Kemensos yang harus melalui proses jika memang mengajukan pencoretan.
“Tapi jika mundur mandiri lebih cepat dan bisa langsung diproses oleh Kemensos melalui aplikasi,” katanya.
Selain menumbuhkan kesadaran, pemberian stiker juga dilakukan untuk pempermudah pendataan.
Sehingga diketahui, apakah memang semua warga yang kurang mampu sudah menerima Bansos atau belum.
