HeadlineHukum & KriminalLampung RayaPolitik

Kasus Robohnya TPT Jembatan Way Bungur, DPRD Lamtim Panggil Dinas PUPR

LAMPUNG TIMUR – Kasus robohnya tembok penahan tanah (TPT) Jembatan Way Bungur akhirnya diseriusi oleh DPRD Lampung Timur (Lamtim).

Melalui surat bernomor: 005/61/DPRD-LTM/II/2025 tanggal 4 Februari 2025, Ketua DPRD Hj Rida Rotul Aliya, MPd, mengundang pimpinan dan anggota Komisi III untuk menghadiri rapat dengar pendapat dengan mitra kerja (Dinas PUPR) mengenai mangkraknya pembangunan Jembatan Way Bungur.

Rapat dengar pendapat bertempat di Ruang Komisi III DPRD Lamtim itu dilaksanakan pada hari Kamis (6/2/2025) ini sejak pukul 09.30 WIB sampai dengan selesai.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, mangkraknya pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Tanjung Tirto dan Desa Kali Pasir di Kecamatan Way Bungur itu menjadi sorotan publik setelah robohnya tembok penahan tanah (TPT) sarana tersebut pada bulan Desember 2024 lalu.

Kasus robohnya TPT Jembatan Way Bungur yang dikerjakan oleh CV Usaha Famili itu langsung disikapi para wakil rakyat Lamtim dengan mengecek langsung ke lokasi, yaitu Ketua Komisi III DPRD Lamtim, H. Kemari, beserta beberapa anggota Komisi III lainnya.

Terkait dengan pembangunan Jembatan Way Bungur, Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur telah tiga tahap menggelontorkan anggaran hingga puluhan miliar rupiah untuk membangun sarana transportasi tersebut, namun hingga kini belum bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar.

Terakhir pada tahun 2022, pembangunan tembok penahan tanah (TPT) yang nilainya mencapai Rp 9,3 miliar, justru mengalami roboh pada bulan Desember lalu. Dan kejadian robohnya TPT Jembatan Way Bungur ini, bukan hanya mendapat perhatian dari Komisi III DPRD Lamtim, tetapi juga jajaran Kejaksaan Negeri setempat.

Masyarakat yang ada di sekitar jembatan menuturkan, setidaknya sudah dua kali tim dari Kejaksaan Negeri Lamtim datang ke lokasi untuk melihat langsung kondisi robohnya TPT tersebut. Bahkan, seminggu yang lalu Kajari Lamtim turun langsung ke lokasi.

“Iya mas, sekitar satu minggu yang lalu pak Kajari Agustinus Ba’ka turun kesini, melihat langsung ke lokasi bersama beberapa orang jajarannya. Cukup lama mereka memeriksa semua sudut TPT yang roboh, termasuk melihat di beberapa titik TPT yang tidak diplaster tapi cuma ditutup memakai triplek,” ucap seorang warga yang ditemui Rabu (5/2/2025) kemarin.

Beberapa perangkat Desa Kali Pasir mengungkapkan, bahwa rekanan saat itu tidak menggunakan readymix yang diproduksi pabrikan (batching plant). Melainkan membuatnya di lokasi kegiatan dengan menyewa truk molen.

Sebuah sumber yang dihubungi Kamis (6/2/2025) pagi memastikan, kasus robohnya TPT Jembatan Way Bungur ini bakal ditelisik serius oleh Kejari Lamtim. Saat ini tim Kejari tengah melengkapi data dan bukti, untuk kemudian melakukan pemanggilan kepada pihak terkait.

Diketahui, pimpinan CV Usaha Famili, penyedia jasa pembangunan TPT Jembatan Way Bungur, H. Tarno, telah dimintai keterangan di Kejari Lamtim beberapa waktu lalu. Hal itu dibenarkan oleh KY, juru bicara kontraktor beralamat di Menggala, Tulang Bawang, tersebut. (fjr)

Related Posts

Load More Posts Loading...No More Posts.