BANDAR LAMPUNG – Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung meminta Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Lampung untuk mengecek semua lift di berbagai gedung yang ada di Sai Bumi Ruwa Jurai. Hal itu menyusul kejadian musibah lift maut di Sekolah Islam Azzahra yang menewaskan tujuh orang pekerja dan dua orang kritis.
Menurut Anggota Komisi 5 DPRD Provinsi Lampung Suprapto, musibah life maut di Sekolah Islam Azzahra harus dijadikan momentum untuk melakukan pengecekan menyeluruh semua lift berbagai gedung di Lampung.
“Kejadian ini hendaknya dijadikan momentum agar tidak terjadi lagi orang kecelakaan gara-gara lift. Sudah banyak gedung-gedung bertingkat di Kota Bandarlampung yang menggunakan lift jadi saran saya harus ada uji kelayakan yang berkala agar lift-nya aman bagi pegawai, pengunjung juga pekerja,” ujarnya saat melakukan pengecekan langsung ke lokasi kejadian lif maut sekolah AZ Zahra Bandarlampung, Kamis (7/7).
Untuk itu, pihaknya meminta Disnaker Lampung untuk melakukan pengecekan terhadap lift gedung yang ada di Lampung. “Agar penggunaan lift ini aman dan nyaman bagi penggunanya. Jadi jangan sampai ini terulang lagi, baik di sekolah Azzahra maupun di tempat lain,” kata dia.
Dirinya yang datang bersama anggota Komisi V lainnya, Deni Ribowo dan Iswan A. Cahya itu untuk melihat apakah pekerja ini sudah mendapatkan jaminan keselamatan ketenagakerjaan dari BPJS dan juga standar keamanan dalam melakukan pekerjaan.
“Kita lihat lokasi tidak ada tanda keselamatan kerja seperti Bendera Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3),” kata Sekretaris Fraksi PAN DPRD Provinsi Lampung ini.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya akan memanggil vendor untuk mengetahui apakah ada kelalaian dalam menjalankan perintah kerja hingga menewaskan 7 orang dan melukai 2 pekerja.
“Setelah semua proses penyelidikan dari kepolisian. Insya Allah, kita panggil vendor ke Komisi V untuk meminta penjelasan atas musibah ini,” pungkas Ketua DPD PAN Kabupaten Mesuji ini.
Ditempat yang sama, Deni Ribowo mengatakan, pihaknya merasa berempati atas kejadian musibah lift maut di sekolah Azzahra Bandarlampung ini.
“Kami datang berempati terhadap para korban,” kata Deni yang juga Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Lampung ini.
Dia mengajak masyarakat mendoakan mereka yang meninggal dunia agar diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan kuat dan tabah. “Bagi yang luka, semoga cepat sembuh,”ucap dia
Dengan kejadian seperti ini, menurut Deni, momentum agar keselamatan kerja selalu diperhatikan bagi karyawan. Pihaknya belum bisa memastikan siapa yang bertanggung jawab atas musibah kecelakaan kerja. “Kita tunggu proses penyelidikan dari kepolisian,” ujarnya.
Dilihatnya, lift dari lantai lima tersebut memang bukan kapasitasnya untuk mengangkut sampai sembilan orang.
Lift ini peruntukannya khusus untuk mengangkut barang, ujarnya. Nantinya, kata dia, harus ada pengawasan tersendiri dari pemilik usaha termasuk perawatannya secara berkala seperti maintenance.
Diketahui, Polresta Bandarlampung tengah menyelidiki kemungkinan terjadinya kelalaian pihak sekolah, termasuk adanya unsur-unsur pidana lainnya, terkait tewasnya tujuh pekerja atas jatuhnya lift sekolah elite Azzahra.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung Dennis Arya Putra, Azzahra tak melaporkan peristiwa tersebut. Pihaknya malah tahu adanya kecelakaan tersebut dari seseorang di Rumah Sakit Bumi Waras, Kota Bandarlampung.
“Saya sendiri mendapatkan informasi dari seseorang RS Bumi Waras adanya korban lift jatuh di sekolah elit Azzahra sekitar pukul 15.00 WIB yang belum dilaporkan ke pihak Polresta, jadi nanti kita akan olah TKP di lokasi kejadian bersama unit Ranmor dan Identifikasi,” ujarnya.
Sebelumya, Penjaga sekolah Arifwan yang dikonfirmasi terkait musibah tersebut memilih tutup mulut kenapa tak ada pemberitahuan ke Polresta Bandarlampung. Malah, sang penjaga sekolah bilang tidak ada kejadian apa-apa. “Penjaga siang tidak bilang apa-apa,” alasannya
Akibat kejadian itu, tujuh pekerja tewas dan dua masih kritis akibat jatuhnya lift di sekolah yang berada di Jl. Mayjend DI Panjaitan, dekat Polresta Bandarlampung, Rabu (6/7/2023), pukul 16.40 WIB.
Para korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bumi Waras, Durian Payung, Kota Bandarlampung, kata Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung Kompol Dennis Arya Putra. Mereka yang tewas langsung diantarkan ke rumah duka.
Untuk sementara, informasinya, lift jatuh diduga membawa material dan dinaikkan sembilan pekerja bangunan yang sedang bekerja di lembaga pendidikan tersebut. “Diduga kelebihan muatan,,” katanya kepada sejumlah awak media. (*)