BENGKULU – Permasalahan sampah di Kota Bengkulu mendapat sorotan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah.
Ia mendesak Pemerintah Kota Bengkulu lebih serius menangani permasalahan sampah di kota ini. Apalagi beberapa waktu lalu sempat menimbulkan gejolak di kalangan sopir pengangkut sampah.
“Saya minta Pemerintah Kota serius menangani sampah, karena saya lihat di pusat pusat kota banyak sekali pembuangan sampah tidak pada tempatnya,” kata Rohidin, Selasa, 10 Januari 2023.
Gubernur Rohidin Mersyah meminta Pemerintah Kota Bengkulu fokus menangani masalah sampah di wilayahnya. Mengingat masalah sampah menjadi permasalahan krusial yang harus segera diselesaikan.
Tak hanya berdampak buruk bagi lingkungan, sampah yang menumpuk juga mengganggu keindahan tata kota di Bengkulu yang merupakan jantung Provinsi Bengkulu.
Akibatnya, sampah menumpuk di jalan protokol dan lingkungan permukiman di Kota Bengkulu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu, Riduan menuturkan, pihaknya masih terus mengupayakan solusi untuk mengatasi permasalahan sampah di Kota Bengkulu tersebut.
Bahkan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu berencana membeli ekskavator baru untuk mendukung penanganan sampah di TPA Air Sebakul.
Riduan menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Bengkulu mengalokasikan dana untuk pengadaan alat berat pendukung penanganan sampah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2023.
Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu berupaya memperluas lahan untuk penanganan sampah karena sampah di TPA di Air Sebakul sudah melampaui kapasitas lahan yang tersedia.
“Perluasan TPA Air Sebakul terus kita upayakan dengan terus melakukan negosiasi dengan para pemilik tanah di sekitar TPA, namun belum ada yang mau menjualnya dan kalaupun ada yang menawarkan, itu pun dengan harga tinggi,” kata Riduan.
Menurut dia, lahan TPA Air Sebakul yang luasnya sekitar 6,8 hektare telah penuh dengan sampah warga kota dan diperkirakan hanya bisa digunakan untuk menampung sampah hingga sekitar satu tahun lagi.
Sampah yang masuk ke TPA Air Sebakul, ia mengatakan, saat ini berkisar 300 hingga 350 ton per hari. (rb)