HeadlineSumatera

Ignasius Jonan ke Batam, eks Menhub Sebut Runway Hang Nadim Bisa Saingi Singapura

BATAM – Mantan Dirut PT KAI sekaligus Menteri Perhubungan Ignasius Jonan datang ke Batam, Selasa (24/1/2023).

Jonan menjadi pembicara di rapat kerja PT Bukit Multi Investama (BMI), grup holding dari PT Bukit Asam Tbk (PT BA) yang digelar di Harris Resort Barelang Batam.

Jonan mengungkapkan kisah masa kecilnya saat berada di Singapura.
Ignasius Jonan yang pernah menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia atau ESDM lahir di Negeri Singa.

“Sekarang kalau kita ke Singapura dunianya beda ya. Di dekatnya ada Batam, dibangun oleh almarhum BJ Habibie. Kalau kita lihat, saat Batam dibangun itu hampir sama saat dibangunnya Singapura, tapi hasilnya beda,” kata Jonan.

Paling tidak kata Ignasius Jonan infrastruktur kedua kota berbeda.
Ia menyebut, satu-satunya pembangunan Batam yang bisa menyaingi kualitas Singapura itu menurutnya hanya satu, yakni runway Bandara Hang Nadim.

Punya panjangnya 4.000 meter, letternya 60 dan kualitasnya kualitas kelas 1.
Bandara Hang Nadim Batam menurutnya dibangun hampir bersamaan dengan pembangunan bandara udara, Bandara Paya Lebar.

“Saya kan dulu di perhubungan jadi saya tahu. Jadi Bandara Hang Nadim dibangun hampir bersamaan dengan bandara yang waktu itu namanya Paya Lebar. Terus mereka pindah ke Changi dan sebagainya, kita tetap di Batam dan sebagainya,” kata Jonan.
Jonan memberikan banyak motivasi di Raker 2023 BMI Group.

Jonan mengatakan, jangan membangun dengan ketakutan terutama pada resiko.
Ia pun memaparkan soal itu dengan sedikit bercanda.

“Saya bukan guru yang baik untuk menjelaskan, tapi saya coba jelaskan secara wajib yang saya alami. Kalau mau cari guru yang terbaik bagaimana mengatasi ketakutan, cari kawan yang istrinya lima,” katanya yang disambut tawa hadirin.

Bisnis kata Jonan memang harus calculate risk, harus memperhitungkan risiko. Namun, perhitungan apapun, tetap pada akhirnya harus mengambil resiko.

“Wong kita itu berbisnis dibayar lebih banyak dari yang tidak berbisnis, kenapa karena berani mengambil risiko,” ucapnya.

“Bisnis itu gini, calculate risk, kalau sudah diperhitungkan semua kira-kira itu masih memungkinkan ya jalan, risiko gagal itu pasti ada, nggak mungkin gak ada,” kata Jonan. (tb)

Related Posts

Load More Posts Loading...No More Posts.